Sedikit Perusahaan yang Peduli Keamanan Smartphone

marketeers article

Virus atau hacker pada umumnya dikenal hanya akan menyerang di perangkat PC seperti notebook maupun desktop. Namun perangkat smartphone juga ternyata rentan sekali dengan berbagai kegiatan peretasan. BlackBerry sebagai salah satu produsen smartphone dan software mencoba berusaha menawarkan keamanan dengan klaim mampu menghadirkan keamanan tingkat tinggi pada perangkat bergerak.

“Sekitar 70% pemerintahan percaya bahwa smartphone adalah weakest link dari keamanan perusahaan. Semakin canggih smartphone semakin rentan untuk diretas,” ujar Managing Director BlackBerry Indonesia Sofran Irchamni dalam acara perilisan tiga produk smartphone BlackBerry di Jakarta pada Rabu (21/10/2015).

Namun, sedikit sekali perusahaan yang peduli pada keamanan pada smartphone. Ketika ditanya soal itu, menurut Sofran mereka hanya mengatakan belum ada contohnya. “Saya lalu ceritakan soal Sony yang diretas beberapa waktu lalu di mana semua email dan dokumen penting perusahaan bocor ke publik. Baru mereka percaya,” lanjutnya.

Terkait keamanan yang ditawarkan BlackBerry, mereka boleh berbangga karena saat ini sistem keamanan baik perangkat mobile maupun software-nya sudah digunakan oleh banyak pemerintahan negara-negara maju. Sofran menjelaskan 16 negara dari 20 negara G20 sudah menggunakan BlackBerry untuk alasan keamanan.

Beberapa waktu lalu, BlackBerry memang memantapkan posisinya sebagai penyedia keamanan perangkat mobile dengan akuisisi aplikasi Secusmart dari Jerman. Ada juga akuisisi Watchdox yang memiliki kemampuan untuk melindungi berbagai dokumen yang dikirim lewat email.

“Sebagai contoh pemerintah Jerman sudah 100% menggunakan perangkat BlackBerry untuk keamanan, termasuk dari penyadapan ketika menggunakan layanan suara. Itu termasuk Angela Merkel,” tutup Sofran.

Editor: Sigit Kurniawan 

Related

award
SPSAwArDS