Sekali Lagi, Pertalite Bukan Untuk Gantikan Premium

marketeers article

Premium boleh sendirian melenggang di industri bahan bakar beroktan 88. Tapi, di atas oktan 90, Pertamina punya saingan berat. Sebut saja Shell dan Total. Kedua merek asal luar itu cukup mendominasi pasar bahan bakar kelas atas Indonesia.

“Kalau menghadapi pemain-pemain luar itu, kami utamakan dari sisi servis. Karena kalau soal kualitas produk, Pertamina berani diadu. Yang jadi perhatian adalah bahwa mereka sudah terlatih untuk melakukan layanan pada segmen atas. Sementara, kami di SPBU melayani konsumen premium seperti pengguna kendaraan publik seperti angkot dan bajaj. Namun, menghadapi konsumen kelas atas ketika ada pembelian Pertamax,” ujar Assistant Manager Brand Communication Pertamina Muhammad Resa di Kantor MarkPlus 88 Kasablanka, Jakarta, pada Jumat (18/9/2015).

Sebab itu, untuk memaksimalkan layanan Pertamax ke atas, Pertamina sedang mempersiapkan sesuatu dalam jangka pendek. Terkait kehadiran Pertalite yang merupakan produk di antara Premium dan Pertamax, sekali lagi Resa mewakili Pertamina mengatakan bahwa produk baru itu bukan untuk menggantikan salah satunya. Pertalite tidak direncanakan mengganti Premium maupun Pertamax.

Padahal Premium dan Pertalite bermain di irisan sangat dalam. Dengan gap harga hanya di kisaran Rp 1.000 saja, karakteristik pasarnya hampir sama. Pertalite didedikasikan untuk segmen value for money. Sementara, yang satu lagi untuk segmen yang lebih mencari harga murah. Menurut Resa, sambutan terhadap Pertalite sendiri sudah amat luar biasa. Sebab itu, Pertamina saat ini mendistribusikannya juga ke Luar Jawa.

Sementara, Pertamax diperuntukkan bagi mereka pemuja keandalan mesin. Nah, tapi ada satu skenario bisa saja dibikin di masa depan jika ternyata Pertalite kian laku keras. “Kalau betul begitu, bisa jadi Pertamax naik level lagi ke oktan 95 dari 92,” pungkas Resa.

Related

award
SPSAwArDS