Sekitar 45% Orang Indonesia Tidak Siap Beli Properti

marketeers article
Isometric 3d private house, rural buildings and cottages icons set. Architecture real estate, property and home, vector illustration

Memiliki hunian menjadi dambaan semua orang. Apakah berbentuk apartemen atau rumah tapak, itu soal pilihan. Hanya saja, untuk memiliki hunian memang perlu dana yang cukup besar dan mekanisme yang sudah diatur, termasuk aturan down payment (DP).  Adanya DP ini, salah satunya, untuk menjaga kondisi industri properti agar sustain.

Di sisi lain, harga properti memang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Sehingga, membuat orang semakin tidak siap untuk membeli properti. Menurut hasil survei Rumah.com Property Affordability Sentiment Index menyajikan data bahwa 45% masyarakat Indonesia mengaku tidak siap untuk membeli properti.

Alasan tersebut disampaikan para responden survei untuk menjawab pertanyaan mengapa mereka tidak membeli properti. Ditelusur lebih lanjut, dalam survei itu menyebutkan bahwa sekitar 34% masyarakat Indonesia menilai bahwa harga properti saat ini terlalu tinggi. Sedangkan 34% lainnya menyatakan bahwa memiliki satu properti saja sudah cukup.

“Harga memang menjadi salah satu pertimbangan penting bagi konsumen dalam membeli hunian. Meski demikian, proyek-proyek perumahan saat ini juga memiliki daya tarik luar biasa karena pemerintah memberi dukungan lewat proyek infrastruktur yang sedang dibangun atau siap beroperasi tahun ini,” kata  Wasudewan, Country Manager Rumah.com.

Ia mencontohkan dengan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang selama lebih dari 20 tahun mangkrak dan kini dilanjutkan kembali dan tol Semarang-Salatiga. Saat proyek infrastrukur beroperasi atau hinngga selesai, harga properti pun akan ikut bergerak naik. Inilah yang harus dipahami oleh para pencari properti sehingga dapat menilai harga hunian dalam jangka panjang pula.

Rumah.com Property Affordability Sentiment Index juga mencatat bahwa 46% masyarakat Indonesia merasa bahwa pemerintah telah melakukan usaha yang cukup baik untuk membantu para pencari properti mewujudkan hunian idaman. Jumlah ini meningkat dari tahun lalu yang mencapai 36%.  Ini adalah respon positif masyarakat terhadap berbagai kebijakan pemerintah dalam membantu mewujudkan hunian idaman masyarakat.

“Pemerintah memang telah mengeluarkan beragam kebijakan untuk membantu masyarakat memiliki rumah. Dimulai dari penurunan batasan uang muka kredit perumahan atau Loan To Value (LTV), penyederhanaan regulasi bagi pengembang, program sejuta rumah hingga amnesti pajak. Dan kami menilai bahwa masyarakat memiliki harapan tinggi terhadap dampak amnesti pajak terhadap industri properti yang lebih bergairah dan harga yang lebih terjangkau,” tambahnya.

Rumah.com Property Affordability Sentiment Index merupakan survei tahunan yang dilakukan oleh Rumah.com bekerja sama dengan lembaga riset Intuit Research, Singapura, dengan total 1.030 responden yang dilakukan pada bulan November-Desember 2016.

Related

award
SPSAwArDS