Selain Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia yang Angkat Isu Sosial Terkini

marketeers article
Salah satu adegan dalam film Budi Pekerti (Foto: IMDB)

Budi Pekerti sempat menghebohkan warganet karena mengantongi 17 nominasi sekaligus di Festival Film Indonesia (FFI) 2023. Begitu tayang di bioskop per Kamis (2/11/2023), tak sedikit yang justru merasa film ini memang layak memborong penghargaan.

Komentar yang demikian, salah satunya, datang dari pencinta film, Cinetariz. Melalui akun X, ia menilai Budi Pekerti sebagai salah satu film paling ‘powerful’ selama beberapa tahun terakhir karena berhasil menggambarkan isu sosial terkini.

“Film ini secara tepat mewakili keresahan, ketakutan sekaligus kemarahanku kala melihat seseorang dihujat & kehidupan personalnya dikuliti habis-habisan oleh netizen gara-gara potongan gambar/video viral dengan bubuhan caption kontroversial,” tulisnya di akun @TarizSolis, dikutip Senin (6/11/2023).

BACA JUGA: Sinopsis Budi Pekerti, Film yang Masuk 17 Nominasi FFI 2023

Ya, Budi Pekerti memang mengusung isu yang terbilang relate dengan situasi saat ini. Kisahnya bermula dari potongan video yang menunjukkan perselisihan yang melibatkan seorang guru BK bernama Prani.

Karena sikap Prani dinilai tidak mencerminkan seorang guru, ia mendapatkan kecaman dan komentar negatif dari warganet. Parahnya lagi, pihak keluarga yang tak tahu-menahu perkara itu ikut dikecam oleh masyarakat. 

Bukan baru kali ini saja sineas Indonesia mengangkat isu sosial terkini. Beberapa film terdahulu juga mengangkat premis yang relate dengan kehidupan saat ini, di antaranya adalah sebagai berikut:

Kukira Kau Rumah

Kukira Kau Rumah mengusung isu kesehatan mental. Kisahnya berangkat dari seorang gadis muda pengidap bipolar bernama Niskala Widiatmika, yang membuat emosinya berubah secara konstan dan drastis.

Kondisi yang dialaminya tersebut membuat orang tua gadis itu menjadi overprotektif dan kurang mendengarkan keinginan sang anak. Hingga akhirnya, pada satu momen, Niskala dipertemukan dengan seorang lelaki bernama Pram.

Pram merupakan teman satu kuliah Niskala, yang juga merasa kesepian karena ibunya terlalu sibuk bekerja. Pertemuan keduanya lantas membuat mereka saling mengisi kekosongan satu sama lain.

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas

Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas mengangkat beberapa isu sosial sekaligus, yakni maskulinitas toksik, kekerasan seksual, dan power abuse. Kisahnya berfokus pada Ajo Kawir, seorang lelaki yang dikenal sebagai jagoan tak takut mati. 

BACA JUGA: Suka dengan Gadis Kretek? Ini 3 Tayangan Serupa Bertema Sejarah

Namun, ternyata Ajo Kawir melakukan itu semua hanya untuk menutupi kekurangan dirinya yang mengalami impotensi. Sebab, stigma tentang “Pria harus selalu kuat” masih dipegang teguh oleh masyarakat.

Di sisi lain, ada pula jagoan perempuan bernama Iteung yang sangat mahir bela diri. Lagi-lagi, ada alasan di balik tingkahnya itu. Ia bersikap demikian sebagai pelampiasan akibat pelecahan seksual yang pernah ia dapatkan.

27 Steps of May

27 Steps of May mengangkat isu pelecehan seksual, sekaligus menggambarkan betapa sulitnya para korban bangkit dari rasa trauma. Kisahnya berfokus pada May, perempuan yang menjadi pemurung akibat mengalami kekerasan seksual di usia 14 tahun.

Tidak hanya May yang kesulitan bangkit dari trauma, sang ayah pun mengalami hal yang sama. Ia merasa sangat hancur melihat perubahan putrinya, sekaligus menyesal dan mengutuki diri sendiri karena tak bisa mencegah hal itu terjadi.

Itulah tiga film Indonesia yang mengangkat isu sosial terkini selain Budi Pekerti. Selamat menonton!

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS