Semakin Intim, Komunitas Bukalapak Gelar Ranger Camp Nusantara 2018

marketeers article
Bukalapak Ranger Camp Nusantara 2018

Bukalapak termasuk brand yang cukup berhasil dalam membangun strategi komunitisasi. Tersebar hampir di seluruh Indonesia, komunitas Bukalapak terbilang solid dan terus terjaga hubungannya. Mereka pun cukup banyak acara yang terselenggara secara swadaya, tanpa campur tangan pihak Bukalapak. Semua berjalan dengan sendirinya.

Meski begitu, Bukalapak juga terus berupaya memperkuat investasinya ini. Misalnya pada acara yang satu ini, Ranger Camp. Komunitas Bukalapak menggelar Ranger Camp Nusantara 2018 di Depok yang dihadiri oleh sebanyak 126 ranger Komunitas Bukalapak dari seluruh Indonesia.

Ranger sendiri merupakan individu perwakilan Komunitas Bukalapak di berbagai daerah yang berperan dalam pembinaan dan mengoordinir kegiatan komunitas.

Ranger Camp ini berlangsung selama dua hari. Selain bertujuan untuk memperkuat hubungan ranger komunitas se-Indonesia, kegiatan ini juga merupakan sarana yang disediakan Bukalapak untuk mengembangkan kapasitas dan kapabilitas ranger dalam kepemimpinan dan berwirausaha.

“Ranger komunitas memiliki peranan penting dalam kemajuan komunitas-komunitas Bukalapak, merekalah kunci dari perkembangan dan pertumbuhan Komunitas Bukalapak. Saat ini Komunitas Bukalapak tersebar di lebih dari 86 kota di Indonesia,” jelas Muhammad Fikri, Head of Community Management Bukalapak dalam siaran resminya.

Fikri melanjutkan, Komunitas Bukalapak harus solid untuk tumbuh bersama. Ranger dari setiap komunitas se-Indonesia pun harus memiliki visi dan misi yang sama dalam mengembangkan para anggota yang tergabung di komunitasnya maupun secara aktif membina anggota yang baru dan akan bergabung.

Jumlah pelapak di marketplace unicorn ini sendiri telah mencapai tiga juta. Para Ranger memainkan peranan penting untuk mengembangkan pasukan besar ini. Sebab itu, Ranger Camp ini merupakan wujud apresiasi Bukalapak kepada para ranger atas kontribusi positifnya terhadap kemajuan Komunitas Bukalapak.

Editor: Sigit Kurniawan

 

Related

award
SPSAwArDS