Semester I 2022, Kinerja Muatan Barang Pelni Naik 117 Persen

marketeers article
Semester I 2022, Penumpang Pelni Melonjak hingga 155 Persen. (FOTO: Dok Pelni)

PT Pelni (Persero) mencatat kinerja muatan barang perusahaan pada semester I 2022 mencapai 7.122 teus. Jumlah itu naik 117 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 6.060 teus.

“Kontribusi sangat positif dan kami yakin akan terus meningkat,” kata Yossianis Marciano, Direktur Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni dalam keterangannya di Jakarta, Senin (18/7/2022).

Yossianis Marciano optimistis di tengah tekanan ekonomi global potensi muatan masih besar mengingat kebutuhan untuk daerah terluar juga masih cukup besar. Sepanjang semester pertama 2022, dari total muatan tol laut yang diangkut perseroan, tiga wilayah penyumbang terbesar muatan tol laut yakni Surabaya sebanyak 3.746 teus, Ternate 1.024 teus dan Bitung/Tahuna 781 teus.

Dia memerinci, muatan berangkat sebanyak 4.506 teus dan muatan balik 2.616 teus. Dari sisi jenis muatan, sebanyak 6.719 teus merupakan muatan dry container, dan 403 teus sisanya diisi oleh muatan beku. 

Secara nasional kontribusi Pelni atas angkutan tol laut nasional menunjukkan kenaikan yang signifikan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2019, kinerja produksi Pelni mencapai 3.593 teus atau 27,23 persen dari capaian nasional sebesar 11.773 teus. 

Jumlah tersebut naik signifikan menjadi 53,90 persen di 2021 dengan kinerja produksi sebesar 12.872 teus dari total produksi nasional 18.011 teus.

“Kontribusi tersebut sangat positif dan kami yakin akan terus meningkat. Di tahun ini, trayek yang ditugaskan kepada Pelni sebesar 11 trayek, atau 33 persen dari total 33 trayek yang diberikan Pemerintah kepada BUMN dan swasta melalui skema lelang terbuka,” ujar Yossianis.

Pada tahun 2022 ini, Pelni mendapatkan penugasan 11 trayek tol laut dengan total 48 pelabuhan singgah dan mengoperasikan 10 kapal tol laut yang terdiri dari enam unit KM Logistik Nusantara dan empat unit KM Kendhaga Nusantara.

“Dari kontrak 117 voyage untuk kapal tol laut di tahun 2022, hingga Juni kemarin realisasinya sudah mencapai 63,20 persen,” ucapnya.

Saut Gurning, Pengamat transportasi dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember mengatakan, peran dan keterbutuhan tol laut masih ditunggu masyarakat Indonesia, terutama bagi mereka yang berada pulau-pulau terpencil.

Menurutnya, jika aksesibilitas transportasi sudah stabil, diharapkan program tol laut bisa direspon pihak swasta. Adapun, daerah lain yang masih kesulitan akses logistik barang bisa disasar sebagai daerah baru penyaluran tol laut.

Dia menyebutkan, manfaat program tol laut cukup besar dirasakan manfaatnya tidak hanya pelaku logistik dan usaha namun juga masyarakat kecil penggerak perekonomian.

 “Tantangan ke depan bagaimana menjawab kebutuhan di daerah-daerah yang sebenarnya sangat tinggi. Dan keterlibatan mereka pemangku kepentingan sangat dibutuhkan,” tuturnya.

Related

award
SPSAwArDS