Semester I 2022, Perindo Serap 5.570 Ton Ikan Nelayan

marketeers article
Semester I 2022, Perindo Serap 5.570 Ton Ikan Nelayan. (FOTO: Dok Perindo)

PT Perikanan Indonesia (Persero) atau Perindo mencatat bisa menyerap ikan hasil tangkapan nelayan mencapai 5.570 ton pada semester I 2022. Sigit Muhartono, Direktur Utama Perindo mengatakan serapan ini memperkokoh peran Perindo dalam melibatkan nelayan sebagai garda terdepan ketahanan pangan.

Hal ini sesuai dengan amanah Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2021, yakni agar Perindo bertindak sebagai pembeli hasil tangkapan nelayan untuk meningkatkan dan mendukung ketersediaan, keterjangkauan, inklusivitas, dan mutu perikanan.

“Peran PT Perikanan Indonesia sebagai off taker (pembeli) semakin ditingkatkan usai keluarnya PP No 99 Tahun 2021 tentang Penggabungan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perikanan Nusantara ke dalam Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perikanan Indonesia,” kata Sigit dalam keterangannya, Jumat (22/7/2022).

Sigit mengatakan perusahaan hadir sebagai penyerap hasil tangkapan nelayan di seluruh Indonesia dengan harga yang wajar dan sesuai.

“Ini adalah amanah pemerintah usai penggabungan BUMN Perikanan. PT Perikanan Indonesia harus dapat meningkatkan hasil off taker nelayan, nilai tukar nelayan dan memberikan kemudahan nelayan dalam berproduksi. Ini yang kami terus upayakan,” ujarnya.

Ikan hasil tangkapan nelayan yang diserap Perindo antara lain cakalang, tuna, kembung, tongkol, deho, layang, dan gurita. Ikan tersebut diperoleh dari nelayan di sejumlah cabang Perindo yaitu Pekalongan, Belawan, Brondong, Pemangkat, Ambon, Bacan, Benoa, Bitung, Gorontalo, Makassar, Padang, Sorong, Surabaya, dan Tegal.

“Total mitra nelayan PT Perikanan Indonesia di seluruh Indonesia berjumlah 1.400 nelayan,” kata Sigit.

Ia mengatakan produk ikan yang diserap dari nelayan ini merupakan bahan baku yang akan dilakukan pengolahan sebelum dijual. Dalam proses pengolahan, Perindo akan fokus ke arah hilirisasi produk untuk memaksimalkan nilai tambah.

Untuk mendukung ekosistem perikanan yang berkelanjutan, Perindo didukung infrastruktur penunjang di seluruh cabang di Indonesia. Infrastruktur yang dimaksud, yaitu Unit Pengolahan Ikan, Cold Storage, Air Blast Freezer, pabrik es, docking kapal hingga pelabuhan perikanan berkelas samudera dan nusantara.

Sebelumnya, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury mengatakan sektor perikanan adalah salah satu komoditas yang harus diprioritaskan untuk mencapai ketahanan pangan.

Menurut dia, merger BUMN perikanan merupakan salah satu usaha perbaikan di sektor pangan dengan meningkatkan kontribusi Perindo terhadap inklusivitas atau keterlibatan nelayan.

Related

award
SPSAwArDS