Semester I, PLN EPI Serap 450.223 Ton Biomassa untuk Co-firing PLTU

marketeers article
Kembangkan Listrik Hijau, PLN Hasilkan 394 GWh dari Cofiring 33 PLTU. (FOTO: Dok PLN)

PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) berkomitmen menerapkan teknologi co-firing ke Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) demi menekan emisi karbon. Adapun realisasi pasokan biomassa untuk bahan baku co-firing PLTU mencapai 450.223 ton sepanjang semester I 2023.

Iwan Agung Firstantara, Direktur Utama PLN EPI menjelaskan teknologi co-firing yang diterapkan di PLTU mampu menjadi salah satu cara efektif untuk menekan emisi karbon. Apalagi, penggunaan biomassa juga secara bertahap mengurangi porsi penggunaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit.

“Pengembangan biomassa menjadi sangat penting dalam mencapai target pengurangan emisi. PLN EPI membentuk sistem rantai pasok yang terintegrasi dalam menjamin pasokan biomassa,” kata Iwan dalam keterangannya di Jakarta, Senin (31/7/2023).

BACA JUGA: PLN Realisasikan Program Bantuan Pasang Listrik ke 3.750 Keluarga

Co-firing adalah penggunaan bahan bakar substitusi batu bara pada rasio tertentu di pembangkit listrik, dengan bahan biomassa seperti pelet kayu, sampah, cangkang sawit dan serbuk gergaji. Dalam memastikan pasokan biomassa aman ke PLTU, PLN EPI memastikan di sisi hulu terjamin

Pertama, lewat pengembangan hutan energi. Kedua, bekerja sama dengan pemerintah provinsi dan daerah untuk mengelola sampah kota menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP).

“Lewat kepastian pasokan, maka kebutuhan biomassa semakin terjamin. Mengingat kebutuhan atas biomassa akan selalu tumbuh dari tahun ke tahun,” ucap Iwan.

BACA JUGA: Tambah Bauran Energi Bersih, PLN Operasikan 2 PLTA dan 3 PLTM

Hingga Desember 2023, PLN Grup membutuhkan pasokan biomassa untuk co-firing hingga 1,08 juta ton. Realisasi pemenuhan biomassa dari Januari tahun ini terus tumbuh, rata rata di angka 65.000 ton per bulan.

Pada Mei lalu, pemenuhan biomassa juga meningkat signifikan hingga realisasi bulanan mencapai 82.000 ton. Sementara itu, khusus untuk bulan Juni realisasi pasokan mencapai 105.386 ton.

Saat ini, 42 PLTU yang dikelola PLN Grup telah menggunakan teknologi co-firing ini. PLN Grup akan terus meningkatkan porsi biomassa di pembangkit hingga 52 PLTU. Penggunaan biomassa di PLTU, diharapkan mampu menurunkan emisi karbon hingga 429.000 ton CO2 melalui teknologi co-firing

Hingga tahun 2025 mendatang target dekarbonisasi sebesar 954.000 ton CO2 bisa tercapai.

“Kami terus menjaga komitmen rantai pasok energi primer yang andal, dengan menjaga kualitas bahan baku yang optimal serta terus mengedepankan upaya efisiensi rantai pasok. Langkah langkah strategis ini kami upayakan untuk memberikan manfaat bagi masyarakat sehingga menjadi katalis pendorong pertumbuhan ekonomi,” tutur Iwan.

PT PLN Energi Primer Indonesia merupakan Subholding PLN yang didirikan untuk memastikan ketersediaan pasokan suplai energi primer melalui konsolidasi proses pengadaan & logistik, pencarian sumber energi primer serta pengembangan ekosistem yang resilient dan rantai pasok yang kuat.

Related

award
SPSAwArDS