Seperti Apa Nasib Sebenarnya Apple Tanpa Steve Jobs?

marketeers article

“Apple tidak bisa berinovasi di bawah Tim Cook.” Ungkapan seperti ini berkali-kali didengar oleh Tim Cook, CEO Apple. Semenjak sang pendiri, Steve Jobs mangkat pada Oktober 2011, kursi kepemimpinan dari raksasa teknologi asal San Fransisco ini diduduki oleh Tim Cook, yang sebelum mangkatnya Steve Jobs telah menjadi CEO Apple selama masa pemulihan Steve Jobs dari penyakitnya.

Banyak pengamat dan tentunya para Apple Fanboys meragukan kinerja Cook ke depannya. Semuanya satu suara tentang Tim Cook. “Dia tidak akan bisa sebesar Steve Jobs,” demikian kirakira kesimpulan mereka. 
 
Beruntung Tim Cook tidak pernah sekalipun mencoba untuk menjadi Steve Jobs. Tim Cook terus maju dengan karakter asli dirinya. Hasilnya, Cook berhasil mendorong Apple mendorong kemajuan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Tidak hanya secara finansial untung, tetapi peranan Apple dalam berpartisipasi menjadikan dunia lebih baik dari sisi sosial dan lingkungan cukup kentara.
 
Banyak manuver yang dilakukan oleh Tim Cook dalam menahkodai Apple, mulai dari akuisisi Beats sebesar US$ 3 miliar pada tahun  2014, meluncurkan iPhone 6, dan tentunya Apple Watch menjadi hadiah yang telah lama diidam-idamkan oleh banyak Apple Fanboys. Langkah-langkah berani dari Tim Cook ini seolah menjawah segala cemoohan tentang dirinya pada awal kepemimpinannya.
 
Hasilnya, Apple berhasil menjadi perusahaan teknologi dengan total aset terbesar di dunia. Dengan dukungan dari 98 ribu karyawannya, Apple berhasil menjadi perusahaan pertama dengan nilai sebesar US$ 700 miliar. Pada tahun lalu, Apple berhasil membukukan total pendapatan sebesar US$ 118,9 miliar.
 
Secara ekosistem, Cook berhasil membangun standar baru bagi sebuah perusahaan untuk membangun dunia. Cook bersama Apple menjadi garda terdepan dalam komitmennya untuk inovasi energi terbarukan untuk lingkungan dunia yang lebih ramah di masa depan. Cook juga secara konsisten memberikan dukungan terhadap hak-hak individu. Mulai dari maslaah kesehatan, pendidikan, imigrasi, kesetaraan gender, termasuk hak para kaum LGBT, bahkan Cook tidak segan-segang mengaku dirinya seorang gay.
 
Tim Cook membuktikan dirinya amat berbeda dengan Steve Jobs dengan banyak cara. Alih-alih menjadi sosok Steve Jobs, Cook jalan terus dengan ide serta visi dan misinya. Para Apple Fanboys sudah seharusnya mulai melihat Apple tidak hanya dari sosok Steve Jobs saja. Alasannya, di tangan Tim Cook Apple tetap jalan. Toh, bahkan boleh dibilang jauh lebih baik dari yang pernah ada.

Related

award
SPSAwArDS