Servis Pariwisata Tetap Jalan Meski Terjadi Bencana Alam

marketeers article
Meletusnya Gunung Raung beberapa waktu lalu tidak hanya membawa duka bagi masyarakat sekitar gunung, namun juga berdampak buruk bagi industri pariwisata di Indonesia. Pasalnya, saat musibah terjadi tak sedikit jadwal penerbangan yang tertunda bahkan terpaksa dibatalkan.
 
Penumpukan penumpang akhirnya tidak bisa dihindari. Namun,  bencana ini bisa menjadi momentum untuk membuktikan servis kepada masyarakat. 
 
“Kami membuka crisis center untuk terus update jadwal penutupan dan pembukaan bandara. Ada tim khusus yang menangani hal ini sehingga penumpang tidak berduyun-duyun datang ke bandara dan tertumpuk. Selain itu, kami tetap menyediakan solusi transportasi darat bagi penumpang. Jadi, kami antar mereka ke terminal perhubungan terdekat,” ungkap Ratna Suranti, Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Mancanegera Kementerian Pariwisata saat acara Diskusi Strategis Satu Tahun Wonderful Indonesia-Pesona Indonesia: Prestasi dan Tantangan, di ruang Philip Kotler, Jakarta, Rabu (11/11/2015). 
 
Menurut Ratna, saat musibah Gunung Raung terjadi, citra baik sangat perlu untuk dijaga. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk tetap menjaga aspek tersebut. Bukan saja secara teknis, aspek sosial pun perlu diperhatikan. “Dengan memberikan informasi yang tepat dan cepat melalui koordinasi lintas sektor, penumpang pesawat baik orang Indonesia maupun orang asing merasa diperhatikan,” ujarnya.
 
Dengan ini, menjaga kesan baik memang menjadi apspek yang harus terus diperhatikan. Sebab, apa pun yang yang dilakukan atau terjadi di wilayah Indonesia bisa memberi dampak bagi citra Indonesia keseluruhan di mata dunia, termasuk sektor pariwisata yang diketahui menjadi tolak ukur devisa negara.

Related

award
SPSAwArDS