Sesulit Itukah Mencari SDM Berkualitas di Daerah?

marketeers article

Datascrip tidak hanya melihat gejolak politik sebagai hal yang perlu diwaspadai. Ada hal lain yang yang menjadi ketakutan bagi pebisnis seperti Datascrip, yaitu demo buruh yang terus menerus diikuti dengan aksi anarkis. Tentunya hal tersebut membuat investor ragu masuk ke Indonesia.

“Ini yang membuat kami takut. Kami tidak takut bila dihadapkan pada persaingan merek karena persaingan terebut hanya soal strategi marketing. Kami lebih memandang marketing sebagai suatu tantangan bagi pemasar, bukan sebagai ketakutan,” ujar Merry Harun, Canon Division Director Datascrip.

Lalu, yang menjadi ketakutan lain adalah soal manpower. Tidak diragukan bila masyarakat Indonesia itu pintar dan kreatif.  Jadi, perusahaan harus bisa memanfaatkan mereka untuk membangun bukan merusak.

Terkait Masyarakat Ekonomi ASEAN, yang menjadi perhatiannya adalah bukan hanya takut pekerja asing masuk. Tapi, khawatir bila nanti pekerja Indonesia banyak ditarik oleh negara asing. “Jangan salah, pekerja Indonesia banyak yang dipekerjakakan di luar negeri,” katanya.

Selain itu, Merry menyebut, mencari sumber daya manusia yang kompeten di daerah itu sangat sulit. Pasalnya, SDM yang berkualitas ini biasanya sudah pindah ke kota besar untuk bekerja. Ia mencontohkan timnya, karyawan yang berasal dari Jakarta sangat sedikit. Karyawannya lebih banyak dari luar Jakarta.

“Ini permasalahan yang kami temukan. Kami ikut job fair di setiap daerah. Kami cukup prihatin dengan kekurangan manpower di daerah. Untuk itu, kami berharap pendidikan perlu ditingkatkan di setiap daerah,” tandas Merry.

Editor: Sigit Kurniawan 

Related

award
SPSAwArDS