Sesumbar Thailand Ingin Jadi Basis Produksi Mobil Listrik ASEAN

marketeers article
Nonthaburi , Thailand April 3, 2019: MG EV hybrid luxury car and eco electricity station presented in motor show Thailand .

Pemerintah Thailand merajut mimpi menjadi negara basis produksi mobil listrik di kawasan Asia Tenggara atau ASEAN. Pelaku industri otomotif di Thailand memasang target menghasilkan dua juta unit kendaraan elektrifikasi per tahun. Hal ini melebihi perkiraan kapasitas perakitan mobil domestik mereka pada tahun 2020 yang mencapai 1,43 juta unit.

Thailand sendiri juga menerapkan ketentuan 50 persen mobil listrik yang digunakan warganya pada tahun 2030 nanti harus dirakit secara lokal. Ketentuan itu diharapkan dapat mendorong percepatan negara tersebut mencapai ambisinya, sebagai basis produksi mobil listrik di Asia Tenggara. Bahkan, angka tersebut mengalami kenaikan dari target sebelumnya yang mencapai 30 persen.

Ambisi besar Thailand menjadi tuan rumah atau basis proses produksi mobil listrik terbesar se-Asia Tenggara, bukan sekadar bualan belaka. Badan Investasi Thailand sudah memberikan insentif dan kelonggaran pajak kepada 13 jenama produsen otomotif yang membangun fasilitas perakitan kendaraan elektrifikasi di negara mereka.

Dalam program yang berlaku sejak tahun 2017, Thailand memberikan kelonggaran tersebut kepada produsen kendaraan maupun suku cadang dalam tiga kategori. Kategori mobil listrik yang masuk dalam skema kelonggaran pajak khusus itu termasuk teknologi hybrid, plug-in hybrid, maupun kendaraan elektrifikasi penuh berbasis tenaga baterai (electric vehicle/EV).

Produsen kendaraan yang menanamkan modal untuk memproduksi kendaraan elektrifikasi di Thailand, juga memperoleh pengecualian bea masuk untuk bahan baku serta segenap mesin pendukung peraktian mobil listrik. Sejumlah produsen yang sudah mendapatkan hak istimewa tersebut antara lain Honda, Toyota, Nissan, Mazda, Mercedes-Benz, BMW, hingga SAIC Motor-CP, dan Mitsubishi. 

Lima tahun sejak kebijakan itu diterapkan, optimisme mulai menjalar di antara pelaku usaha otomotif Thailand untuk mencapai ambisi tersebut. Terlebih dengan program pemerintah Negeri Gajah Putih yang mulai menekankan kebijakan dan pengembangan berkelanjutan dan ramah lingkungan, termasuk mengurangi emisi gas buang kendaraan bermesin bensin (internal combustion engine/ICE).

“Promosi penggunaan mobil listrik (EV) akan membuka jalan bagi pelaku industri otomotif di Thailand menuju masa depan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Begitu juga dengan kontribusi terhadap pengembangan industri kendaraan modern nantinya,” kata Surapong Paisitpatanapong, Vice Chariman Federation of Thai Industries (FTI) seperti dikutip dari Bangkok Post pada Senin (10/1).

Thailand menyiapkan kawasan koridor ekonomi khusus dalam wilayah pesisir timur negaranya (Eastern Economic Corridor) sebagai lokasi basis produksi dan pengembangan mobil listrik di masa depan. Area itu memang telah ditetapkan menjadi wilayah khusus bagi pengembangan industri berbasis teknologi yang terbagi menjadi 12 kategori di Thailand.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS