Setelah Tutup Pabrik, GM di Indonesia Menjadi Perusahaan Distribusi

marketeers article

Berita tentang tutupnya pabrik General Motors di Indonesia yang ada di Bekasi, Jawa Barat, cukup mengagetkan. Mengingat, banyak pabrikan mobil lain yang terus berinvestasi untuk meningkatkan kapasitas produksi. Dan, bersiap menyambut lezatnya kue otomotif di negeri ini yang diprediksi akan kembali menggeliat di tahun 2016.

Bila dilihat dari penjualan tahun lalu, GM di Indonesia yang mengandalkan Chevrolet memang kurang beruntung. Tahun 2014, penjualan Chevrolet hanya 10.018 unit. Merosot drastis, sekitar 50%, dari tahun 2013 yang mencapai 15.649 unit. Lepas dari penurunan penjualan ini, soal kebijakan strategis, tentunya setiap perusahaan memiliki pertimbangan masing-masing

Setelah mengumumkan secara resmi pada tanggal 26 Februari 2015 tentang penghentian pabrik secara total pada akhir Juni 2015 General Motors Indonesia pun bertransisi untuk menjadi sebuah perusahaan distribusi (National Sales Company) di Indonesia. Langkah ini sebagai bagian dari fokus yang berkelanjutan dalam rangka memperkokoh kinerja operasi secara global.  Dalam kaitan ini GM akan tetap berada di Indonesia dengan produk produk unggulan seperti Chevrolet Orlando, Captiva dan Trailblazer yang dapat diperoleh melalui jaringan dealer resmi Chevrolet .

“GM Indonesia sedang mengalami transformasi yang lebih berorientasi pada pasarTransformasi ini akan semakin memperkuat struktur bisnis dan jaringan pemasaran dengan fokus pada pengembangan merek Chevrolet serta menghadirkan produk-produk berkualitas tinggi yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di Indonesia,” kata Stefan Jacoby, Wakil Presiden Eksekutif GM dan Presiden GM International dalam siaran pers yang diterima Marketeers.  

Secara resmi GM menyebutkan beberapa faktor yang turut menentukan keputusan GM ini. Di antaranya, biaya material yang tinggi dan semakin berkurangnya potensi dalam pemanfaatan keberadaan pemasok dalam negeri dikarenakan skala produksi yang terbatas. Dengan kata lain, kemampuan penjualan belum bisa mendukung kemampuan produksi untuk memenuhi skala ekonomi yang dibutuhkan.

Pabrik, yang seluruh sahamnya dimiliki oleh GM Indonesia, dibuka pada tahun 1995. Kemudian fasilitas ini diaktifkan kembali pada Mei 2013 setelah berhenti produksi pada tahun 2005. Pabrik Bekasi saat ini memproduksi Chevrolet Spin untuk kebutuhan dalam negeri dan pasar ekspor di Asia Tenggara. Langkah yang ditempuh perusahaan ini akan berdampak terhadap sekitar 500 karyawan di fasilitas produksi di Bekasi, yang terletak 16 km sebelah timur dari Jakarta.

“Kami memiliki karyawan yang sangat handal. Terbukti Chevrolet Spin telah mendapat pengakuan sebagai mobil berkualitas dari para pelanggan, kalangan industri, dan General Motors. Kami dapat memahami bahwa keputusan ini akan mengecewakan seluruh karyawan yang telah menunjukkan dedikasi yang tinggi selama ini di Indonesia. Kami akan bekerja dengan seluruh pemangku kepentingan setempat yang ada termasuk Pemerintah Indonesia untuk membantu seluruh karyawan kami,” kata Tim Zimmerman, Presiden GM Southeast Asia Operations.

Ia menambahkan bahwa  GM dan merek Chevrolet memiliki masa depan yang cerah di Indonesia. GM Indonesia akan bekerjasama dengan seluruh dealer untuk menyelaraskan jaringan dengan strategi baru ini untuk memastikan seluruh pelanggan kami mendapat layanan sesuai dengan harapan mereka. “Dengan warisan sejarah sebagai produsen mobil pertama di Indonesia, kami akan tetap memasarkan berbagai kendaraan Chevrolet kepada konsumen di Tanah Air yang berada di segmen-segmen pasar utama,” jelasnya. 

Related

award
SPSAwArDS