PT Pertamina (Persero) berhasil memberikan setoran kepada negara sebesar Rp 401,73 triliun sepanjang 2024. Kontribusi ini berasal dari pajak, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dividen, serta penyerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang menyentuh angka Rp 415 triliun.
Simon Aloysius Mantiri, Direktur Utama Pertamina menjelaskan, perusahaan terus beradaptasi dengan dinamika global guna menjaga keunggulan operasional di semua lini bisnis. Capaian gemilang ini diraih berkat dukungan kuat dari pemerintah serta strategi cermat perusahaan dalam menjaga pendapatan di tengah tantangan global yang dinamis.
BACA JUGA: Pertamina Hulu Energi Hemat Biaya Produksi US$ 698,7 Juta pada 2024
“Dengan fokus pada peningkatan layanan publik dan menjaga pertumbuhan Perusahaan, Pertamina berhasil mengoptimalkan seluruh proses bisnis sehingga mampu mempertahankan kinerja finansial yang solid,” ujar Simon melalui keterangan resmi, Senin (16/6/2025).
Di sisi lain, Simon menuturkan, secara pendapatan perseroan meraih hasil positif sepanjang tahun lalu. Pertamina membukkan laba bersih sebesar US$ 3,13 miliar atau setara Rp 49,5 triliun (kurs Rp 15.847 per US$).
BACA JUGA: Pertamina Bukukan Laba Bersih Rp 49,54 Triliun Sepanjang 2024
Simon juga menegaskan bahwa berbagai program efisiensi dan optimalisasi kinerja menjadi kunci di balik keberhasilan ini. Ke depan, Pertamina berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan.
“Kami optimistis dengan peluang dan potensi yang dimiliki, Pertamina akan mampu mengakselerasi pencapaian target Perusahaan dan berkontribusi pada ketahanan energi nasional,” katanya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Pertamina, Emma Sri Martini, memaparkan bahwa program Cost Optimization yang dijalankan berhasil menyumbang hingga US$ 1,38 miliar terhadap performa keuangan perusahaan.
Emma juga menyampaikan, laporan keuangan Pertamina tahun 2024 memperoleh opini wajar tanpa pengecualian, mencerminkan kepatuhan perusahaan terhadap hukum dan regulasi yang berlaku.
“Ini menunjukkan bahwa praktik GCG di Pertamina secara group solid dan Pertamina dipandang bagus untuk mendapat kepercayaan dari stakeholders dan investor,” tutur Emma.
Di tengah tantangan global, Emma menekankan komitmen Pertamina untuk terus meningkatkan modal kerja (capital expenditure/capex) secara berkelanjutan. Dilihat dari rasio keuangan justru terjadi perbaikan.
“Kalau kita lihat dari realisasi capex 2024 meningkat 4,3% dibandingkan tahun 2023 (year-on-year/yoy), karena Pertamina berkomitmen harus tumbuh berkelanjutan,” tandasnya.
Pertamina juga mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkat internasional yang memberikan peringkat kredit level investasi dengan outlook stabil.
Hal ini mencerminkan kekuatan kinerja keuangan dan operasional Pertamina, yang tak lepas dari sinergi antara Holding dan Subholding serta dukungan dari pemerintah dan para pemangku kepentingan.