Siapa Bilang Gen Y dan Z Bukan Nasabah Prioritas Perbankan?

marketeers article

Generasi millennial (Y) dan Z diakui Bukopin memang bukan nasabah terbesar mereka. Meski demikian, Direktur Konsumer PT Bank Bukopin Tbk, Rivan Achmad Purwantono meyakini potensi yang luar biasa dari nasabah ini. Kira-kira apa alasannya?

Proporsi nasabah Gen Y dan Z dikatakan Rivan hanya berkisar kurang dari 30%. “Memang proporsinya masih kecil, namun dahulu pun ketika Gen X berada di usia yang sama dengan millennial atau Z saat ini jumlahnya juga kecil. Coba kita lihat sekarang, Gen X mampu meningkatkan portofolio mereka dari nasabah segmen mass banking menjadi personal, bahkan sekarang menjadi priority banking,” kata Rivan dalam wawancara bersama Marketeers.

Hal ini berarti tak menutup kemungkinan bagi Gen Y dan Z untuk berkembang lebih besar dari proporsi mereka kini. Bukopin pun ambil ancang-ancang untuk meningkatkan awareness mereka kepada generasi ini, termasuk dengan inovasi produk digital Bukopin Wokee.

“Bicara di luar millennial, sebenarnya sasaran nasabah kami agak berbeda antara konvensional dan Wokee. Yang menarik adalah cara jualnya kalau generasi millennial kita bermain di media sosial, dari experience beberapa orang kami akan angkat tokoh-tokoh influencer,” papar Rivan.

Ia menambahkan, bukan tidak mungkin nasabah Bukopin yang konvensional sekarang akan bergeser ke Wokee.

“Karena ketika kebutuhan millennial dan Gen Z sudah semakin banyak, mereka akan membentuk komunitas yang membutuhkan cara transaksi atau pembayaran yang sesuai dengan gaya mereka. Mau tidak mau, provider dan para pelaku startup akan melakukan hal yang sama. Lambat laun, nasabah existing (konvensional) pun akan mengikuti gaya pembayaran Gen Y dan Z. Mau tidak mau kita sebagai para pemain harus melihat dan mengikuti user experience (UX) mereka arahnya kemana,” terang Rivan.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS