Siapa Bilang Iklan Lewat e-mail Itu Kuno?

marketeers article

E-mail sudah lebih dulu hadir dibandingkan aplikasi online lainnya. Awalnya e-mail memang digunakan sebagai media berbalas surat secara elektronik. Namun, kini e-mail turut dimanfaatkan sebagai media promosi bagi merek, produk atau perusahaan tertentu secara online.

Melihat perkembangan di dunia digital yang kini semakin mendomiasi, banyak anggapan yang menyudutkan e-mail. Kehadiran e-mail dirasa sudah turun pamor dan terkesan kuno untuk dijadikan media beriklan. Namun pada kenyataanya, survei membuktikan hal yang berbeda. “E-mail masih menjadi channel yang efektif ketika memutuskan untuk beriklan secara online. Sekitar 38% pelaku usaha merasa e-mail sangat membantu mereka untuk beriklan secara lebih personal kepada konsumen,” jelas Aswin Regawa, Managing Director Omnicom Group di Jakarta, Rabu (23/09/2015).

Selain email, tren iklan melalui channel news feed juga banyak ditemukan. Misalnya, di Instagram, Twitter dan Facebook. Tercatat sekitar 32% iklan tersebar di news feed baik melalui konten video, animasi ataupun website.

Aswin mengaku bahwa dalam memilih channel iklan tentunya harus disesuaikan dengan kebutuhan konsumen tersebut. “E-mail biasanya digunakan untuk iklan terkait pekerjaan atau pendidikan. Sedangkan untuk channel lain seperti media sosial lebih mengarah kepada hal-hal terkini yang sedang digandrungi oleh masyarakat,” ungkap Aswin.

“Pada intinya, orang sekarang tidak bisa hidup tanpa smartphone apalagi membiarkan smartphone-nya mati. Sekitar 39% orang Indonesia bahkan tidak bisa berpaling dari smartphone-nya selama sejam,” tutup Aswin.

 

Editor: Hendra Soeprajitno

Related

award
SPSAwArDS