Siapa Saingan Tenaga Kerja Indonesia di ASEAN?

marketeers article

Indonesia sebagai negara dengan populasi besar serta jumlah pulau banyak menjadi pasar paling menarik bagi negara-negara lain. Terutama, ketika Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) resmi diberlakukan akhir tahun nanti, dengan potensi itu Indonesia adalah sasaran empuk para tetangga ASEAN. Tidak hanya akses pasar berupa barang, tetapi juga sumber daya manusia.

Bisa jadi nanti tenaga kerja Singapura atau Malaysia berseliweran di daerah perkantoran Jakartam aau mungkin sebaliknya. Karena ternyata ada tenaga asing di wilayah ASEAN memiliki kemampuan lebih baik dari tenaga lokal, namun bisa dibayar murah. Setidaknya itulah yang diutarakan oleh Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati.

“Memang benar ada tenaga kerja seperti itu. Filipina bisa jadi menyediakan tenaga kerja seperti itu. Mereka terjangkau namun lebih advance dari tenaga kerja kita, khususnya di bidang teknologi.  Mereka memiliki aliansi dengan negara-negara berkekuatan teknologi yang baik sehingga penyerapan ilmunya cepat,” jelas Adita.

Kalau melihat Singapura, mereka sudah jauh lebih advance dibanding Indonesia, jadi sulit dijadikan tolak ukur. Sementara negara lain seperti Vietnam memiliki tenaga kerja lebih murah, namun di bidang berbeda di luar bidang teknologi. Selain penyerapan teknologi cepat, secara geografis memiliki kemiripan dengan Indonesia berupa kepulauan dengan jumlah banyak.

Faktor lain adalah nyatanya Filipina memiliki penduduk dengan consumer behaviour identik dengan penduduk kita. Mereka senang dengan kehadiran teknologi-teknologi baru, termasuk antusiasme tinggi penggunaan smartphone. Sehingga, berbagai aplikasi bisa bertebaran di sana. “Sama seperti di Indonesia, orang Filipina senang selfie,” sambung wanita yang akrab disapa Ira ini.

Ditanya negara mana kiranya yang akan masuk ke Indonesia untuk bersaing dengan Telkomsel dalam urusan operator, Ira menjawab sulit. Operator-operator yang ada sekarang saja cukup berat bersaing. Bahkan, sampai merger segala. “Ada sekitar sepuluh operator telekomunikasi di Indonesia. Kalau mau masuk sebagai operator telekomunikasi tampaknya tidak. Tapi, mungkin mereka masuk di bidang lain di mana dunia telekomunikasi itu luas kan, dari penyediaan infrastruktur sampai pengembang aplikasi,” tutup Ira.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS