Sinopsis Women from Rote Island, Jadi Film Panjang Terbaik FFI 2023

profile photo reporter Ratu Monita
RatuMonita
15 November 2023
marketeers article
Potongan gambar dari film Women from Rote Island. (Sumber: Instagram/womenfromroteisland)

Women from Rote Island menjadi sorotan publik setelah berhasil membawa pulang piala Festival Film Indonesia (FFI) 2023 pada kategori Film Cerita Panjang Terbaik.

Film garapan rumah produksi Bintang Cahaya Sinema dan Langit Terang Sinema ini berada di bawah arahan sutradara Jeremias Nyangoen.

Selain terpilih sebagai Film Panjang Terbaik, film ini juga meraih sejumlah penghargaan tinggi lainnya dalam ajang bergengsi tersebut, yakni Sutradara Terbaik, Penulis Skenario Asli Terbaik, dan Pengarah Sinematografi Terbaik.

Tak sampai di situ, Women from Rote Island juga berhasil mengungguli beberapa film lainnya dalam kategori Film Cerita Panjang Terbaik. Seperti 24 Jam Bersama Gaspar, Budi Pekerti, Like & Share, dan Sleep Call.

BACA JUGA Sinopsis The Last Letter From Your Lover, Film yang ‘Mirip’ Gadis Kretek

Lantas seperti keseruan ceritanya? Berikut ini sinopsis film tersebut.

Sinopsis Women from Rote Island 

Selaras dengan judulnya, film ini merepresentasikan kerasnya kehidupan kaum perempuan di Pulau Rote yang identik dengan destinasi dan sumber daya alamnya yang melimpah.

Berangkat dari fakta tersebut, Jeremias Nyangoen menyoroti isu-isu yang dialami kaum hawa terutama dalam hal kekerasan.

Mengangkat kisah nyata dari para korban kekerasan seksual, Women from Rote Island mengisahkan tentang seorang ibu tunggal yang memiliki tiga orang anak.

BACA JUGA Selain Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia yang Angkat Isu Sosial Terkini

Ibu bernama Orpa (Linda Adoe) itu baru saja kehilangan mendiang suaminya. Artinya, Orpa harus menghidupi tiga anaknya seorang diri.

Mirisnya, dalam kondisi sebagai single parents, Orpa harus dihadapkan dengan permasalahan diskriminasi yang masif.

Selain itu, Orpa juga harus dihadapkan dengan tradisi berabad-abad dulu yang memberikan stigma bahwa kaum perempuan sebagai gender kelas dua dalam lingkungan masyarakat. Stereotipe tersebut menjadikan kaum hawa kerap mendapatkan tindakan kekerasan, termasuk kekerasan seksual.

Women from Rote Island juga memberikan sudut pandang dari Martha, anak Orpa. Diceritakan, Martha menjadi salah satu perempuan korban kekerasan seksual yang membuatnya merasa terpuruk dan depresi.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS