Skema Penjaminan, Rangsang UKM Masuki Pasar Ekspor

marketeers article
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop dan UKM), AAGN Puspayoga menyatakan skim atau skema penjaminan (guarantee) untuk UKM yang difasilitasi pemerintah melalui Jamkrindo, bisa memberikan rangsangan pada  pelaku UKM untuk memasuki pasar ekspor.
 
Data resmi menyebutkan bahwa akses UKM terhadap sumber keuangan masih kecil yaitu hanya 18%. Selebihnya atau 82% masih mengalami kesulitan bila berhubungan dengan pihak bank. Sebab itu, penciptaan skema penjaminan kredit sengaja digalakkan agar mampu meningkatkan akses dana UKM kepada pihak eksternal. 
 
“Dengan penjaminan, salah satu kendala UKM yaitu soal pendanaan sudah teratasi, kini tinggal bagaimana UKM bisa meningkatkan kualitas produknya agar bisa bersaing si pasar ekspor,” ujar Puspayoga usai menghadiri seminar Internasional Guarantee di Nusa Dua Bali, Senin (16/11/2015).
 
Menurut Puspayoga, adanya penjaminan membuat UKM bisa memiliki banyak akses ke sektor pembiayaaan termasuk perbankan di dalamnya. “Ini menjadi rangsangan bagi UKM untuk lebih memperkaya produk baik dari sisi kualitas maupun pengemasan,” imbuhnya.
 
Dengan demikian diharapkan kualitas produk UKM Indonesia lebih berdaya saing, terlebih sebentar lagi Indonesia memasuki era pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Puspayoga mengakui untuk lebih memudahkan pelaksanan skim penjaminan dibutuhkan UKM rating yang bisa dipercaya. Sebab itu pihaknya sudah bekerjasama dengan instansi terkait dalam menyusun UKM rating ini.
 
“Kemenkop UKM akan bekerjasma dengan Asippindo (Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia) juga dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan) untuk memantapkan masalah UKM rating ini,” tandas Puspayoga. Kemenkop dan UKM sudah memiliki database menyangkut jumlah UKM dimana ada sekitar 43 juta UKM yang akan dimudahkan proses skim jaminannya.  
 
 
Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS