Songsong Industri 4.0, Ini Pekerjaan Rumah Pemerintah

marketeers article

Sejumlah negara telah aktif menyongsong Industri 4.0. Sebut saja Jerman, Inggris, Korea, atau China yang telah menyusun kebijakan dan berbagai program pendukung. Lalu, Bagaimana dengan Indonesia? Sejauh mana kesiapan Indonesia menyongsong era ini?

Revolusi Industri 4.0 dikatakan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Ngakan Timur Antara mampu membawa efisiensi yang tinggi bagi dunia industri. Namun, ia tak memungkiri, ada sejumlah hal yang harus segera disiapkan Indonesia untuk menyongsong era ini.

“Industri 4.0 bekerja dengan internet dan teknologi sebagai penopang utama. Untuk itu, industri kita harus mampu memenuhi ketersediaan sumber daya listrik yang melimpah, murah, dan kontinyu. Ketersediaan infrastruktur jaringan internet dengan bandwith yang cukup besar dan berjangkauan luas (wide coverage) pun diperlukan untuk keberlangsungan sistem Industri 4.0,” jelas Ngakan di Yogyakarta, Selasa (20/02/2018).

Lebih dari itu, ketersediaan data center dengan kapasitas penyimpanan yang banyak, aman dan terjangkau, ketersediaan infrastruktur logistik modern, dan kebijakan ketenagakerjaan yang mendukung kebutuhan industri sesuai dengan karakter Industri 4.0 pun perlu segera disediakan.

Persoalan SDM

Dari itu semua, mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang potensial menjadi poin penting di sini. Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto tak memungkiri, kualitas SDM diperlukan untuk menunjang Industri 4.0.

“Peluang yang ditimbulkan Industri 4.0 membutuhkan keselarasan antara perkembangan teknologi terkini dengan kompetensi SDM yang tinggi,” jelas Airlangga dalam salah satu artikel kemenperin.go.id.

Pemerintah pun nampak mulai aktif mengerjakan pekerjaan rumah mereka. “Tahun 2018 ini kami akan melakukan sosialisasi besar-besaran untuk Industri 4.0. Kemenperin telah membuat program pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara industri dan SMK. Kami juga memiliki beberapa balai diklat yang bisa dipakai oleh industri untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja mereka,” jelas Ngakan.

Ketika seluruh pekerjaan rumah pemerintah rampung, Revolusi Industri 4.0 diharapkan dapat mengakselerasi target visi Indonesia 2045. “Sasarannya antara lain menjadi salah satu negara dengan pendapatan tertinggi sekaligus kontributor Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar di dunia,” ungkap Airlangga.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS