Strategi Bakerzin Agar Selalu Dinamis

marketeers article

Industri makanan dan minuman yang kian menjamur dituntut untuk selalu dinamis dalam menyikapi segala tantangan. Bakerzin sebagai restoran di bawah naungan Boga Group berhasil secara dinamis beradaptasi pada situasi pandemi COVID-19 yang merupakan tantangan bagi berbagai industri.

Monica Situmeang, General Manager Operation Bakerzin menyampaikan bahwa fokus Bakerzin adalah pelanggan. Artinya ketika menentukan strategi atau kebijakan, Bakerzin melihat pada sisi pelanggan. Ia mengungkap bahwa selama pandemi, Bakerzin menerapkan dua strategi, di antaranya  menerapkan protokol kesehatan dan melakukan rejuvenasi.

Terkait protokol kesehatan, Bakerzin menambahkan improvement terutama dari sisi higienitas dan sanitasi. Tak hanya protokol kesehatan yang telah ditetapkan pemerintah, namun Bakerzin mengaplikasikan sistem touchless ke dalam proses pemesanan hingga pembayaran. Sedangkan dari sisi sanitasi, Bakerzin melengkapi dengan sanitasi di seluruh area pelanggan yang sudah selesai dibersihkan. Monica menyampaikan bahwa saat ini Bakerzin pun mencoba menggunakan air marble ionizer yang berfungsi membersihkan virus di udara.

Dalam strategi kedua, yakni rejuvenasi, Bakerzin melakukan kemutakhiran di hampir seluruh elemen. Antara lain dari model kemasan, sosial media, serta produk. Salah satunya dengan menyuguhkan unsur herbal kedalam beberapa produknya. Bakerzin juga fokusnya pada produk hidangan penutup, dimana melakukan rejuvenasi dari bahan baku, tampilan, varian hingga experience yang bisa didapat.

“Dari bahan baku, kami sudah mulai menggunakan bahan yang gluten free, less sugar dan plant based yang bekerjasama dengan pihak ketiga sebagai penyedia. Rejuvenasi ini bertujuan untuk menegaskan kembali positioning Bakerzin sebagai ‘The Best Dessert Store in Town’ yang sesuai dengan tagline kami yaitu love sweet love life,” pungkas Monica pada acara virtual Marketeers Goes To Mall Episode 13.

Bakerzin memiliki tiga pilar utama, antara lain Bakerzin merupakan merek yang dapat menjadi pendengar sekaligus story teller yang baik bagi para pelanggannya. Hal ini ditunjukkan melalui produk utamanya, yakni dessert. Lalu, Bakerzin juga merupakan merek yang memiliki emphaty, dan Bakerzin mampu relate dengan pelanggan dari sisi humanity.

Monica menyampaikan untuk memperkuat ketiga pilar tersebut sekaligus posisinya, Bakerzin menuangkannya ke dalam kegiatan yang bertajuk Bakerzin Dessert Story. Ia menegaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan ajakan bagi para pengguna sosial media dari segala kalangan untuk menceritakan kisah dan pengalaman hidupnya, yang nanti akan dikemas ke dalam produk dessert yang diwakili oleh empat influencer yang terlibat.

“Kami memilih empat influencer untuk berpartisipasi pada kegiatan ini sebagai perwakilan dari beberapa segmentasi. Seperti Jeje Soekarno yang mewakili anak muda dengan segala kisah cinta, Henji Wong yang mewakili kehidupan profesional, lalu Anissa Aziza mewakili segmen keluarga, sementara Ayla Dimitri mewakili perempuan mandiri. Hidangan penutup yang terinspirasi dari kisah keempat influencer tadi akan diluncurkan pada 29 Oktober 2021 mendatang,” ujar Monica.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS