Strategi BNC Jadi Top of Mind Bank Digital bagi Anak Muda

marketeers article
Pjs Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk Aditya Windarwo (Foto: Marketeers/Hafiz)

Bank Neo Commerce membidik mind share konsumen anak muda di sektor bank digital. BNC memasang strategi untuk menjadi top of mind bank digital di benak anak muda Tanah Air. Upaya ini dikerahkan melalui beragam strategi.

Diungkapkan saat sesi Public Expose Tahunan yang digelar perusahaan pada Selasa (19/12/2023), perusahaan melihat konsumen muda adalah pasar masa depan yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi dalam 5-10 tahun ke depan. 

Di sisi lain, perusahaan melihat bahwa industri ini mulai dibanjiri oleh produk bank digital. Meski ramai pemain, Pejabat Sementara (Pjs) Direktur Utama PT Bank Neo Commerce Tbk Aditya Windarwo mengatakan bahwa setiap pemain memiliki unique selling proposition (USP) yang berbeda. 

“Kami lebih senang banyak pemain yang bermunculan. Kami tak melihat adanya satu kompetisi tapi lebih saling melengkapi ekosistem. Di sini, kami ingin menjadi top of mind transactional bank bahwa bank komersial memiliki layanan digital,” ujar Aditya saat ditemui di kantor BNC di komplek SCBD Jakarta, Selasa (19/12/2023).

Kondisi ini pun membuat para pemain tidak bisa hanya mengandalkan satu strategi yang sama secara menerus. Sebab itu, tiga tahun perjalanan BNC -sesudah bertransformasi dari Bank Yudha Bhakti-, terbuka terhadap beragam kolaborasi. 

BACA JUGA: BNC Umumkan Pengunduran Diri Komisaris Independen Pamitra Wineka

Perusahaan mengaku tidak bisa bergantung ke satu strategic partner dan akan merambah ke multiple segmen. 

“Kami siap menyongsong tahun 2024. Kami yang fokus ke segmen individu anak muda mulai mengembangkan bisnis ke segmen UKM, komersial, dan korporasi. Perusahaan juga akan menjalin lebih banyak kerja sama dengan multiple partner strategis untuk menghadirkan layanan bank digital,” lanjut Aditya. 

Saat ini, BNC telah memiliki 25 juta pengguna terdaftar di aplikasi. Di sini, perusahaan tak hanya fokus membangun layanan untuk transaksi perbankan tapi juga menangkap secara holistik perilaku masyarakat. 

“Kami membidik 10% dari total populasi 270 juta masyarakat Indonesia untuk menjadi user kami. Di sini, kami fokus ke segmen anak muda, termasuk mereka yang unbanked yang belum dilayanan,” ungkap Aditya. 

BACA JUGA: Tumbuh 20,76%, BNC Raih DPK Rp 15,3 Triliun pada September 2023

Aditya menyebut, segmen ini punya potensi yang besar namun belum digarap maksimal oleh para bank-bank yang lebih besar. Umumnya, segmen ini memiliki permintaan tinggi terhadap transaksi seperti top up pulsa atau layanan Payment Point Online Banking (PPOB), transfer, dan payment. 

Namun ada juga segmen di atasnya yang mulai digarap oleh BNC melalui produk non bank, seperti produk wealth management dengan penempatan yang jauh lebih kecil atau lebih terjangkau. 

Layanan-layanan ini akan dihadirkan BNC di platform aplikasinya dengan pengalaman yang mudah, seamless, dan mudah dijangkau. Upaya ini pun akan dimaksimalkan melalui beberapa pendekatan, di antaranya adalah menerapkan strategi cross selling dari produk yang kian beragam di banyak segmen.

Lalu, perusahaan juga mengerahkan model bisnis online to offline (O2O) dengan mengakuisisi transaksi yang tak hanya melalui online platform tapi juga O2O. 

“Semua kebutuhan mendasar yang menjadi core segment kami ini yang akan kami butuhkan. Diharapkan, ke depan mereka akan berkembang bersama kami,” tutup Aditya. 

Related

award
SPSAwArDS