Strategi Kemenkop dan UKM Perkuat UKM di Masa Sulit

marketeers article

Lagi-lagi nilai tukar rupiah atas dolar membawa pengaruh buruk bagi kelangsungan pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Indonesia. Data resmi yang dikeluarkan Kementerian koperasi dan UKM pada tahun 2013 mencatat bahwa usaha mikro dan kecil di Indonesia berperan sebagai pondasi perekonomian Nasional. Sedangkan usaha menengah berperan sebagai pilar dengan jumlah unit sebanyak 52 ribu.

Namun, melihat situasi perekonomian Indonesia yang sedang melilit. Hal ini membuat Kementrian Koperasi dan UKM angkat bicara. Melalui Agus Muharam, Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM disampaikan beberapa kebijakan dan program pemberdayaan yang perlu diketahui oleh para pelaku UKM.

“Fokus di ranah regional, kita akan permudah izin usaha UKM, menurunkan pajak penghasilan usaha, fasilitasi kredit program, menyediakan dana bergulir serta mempromosikan produk UKM di Smesco UKM,” ujar Agus di Jakarta, Jumat (18/09/2015).

Selain kebijakan mikro yang disebutkan di atas, menurut Agus kebijakan yang paling utama agar program ini sukses adalah dukungan dari kebijakan moneter dan fiskal. Seperti halnya, mengoptimalkan operasi pasar uang rupiah atau valuta asing serta mempercepat stimulus fiskal dengan melanjutkan kebijakan struktural.

“Tentunya nilai tukar rupiah harus segera distabilisasikan. Itu harusnya menjadi perhatian Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tuturnya.

Agus berharap melalui kebijakan yang sedang diupayakan ini mampu mendukung recovery perlambatan perekonomian nasional. Pasalnya, di masa sulit seperti ini Agus menyadari tidak mudah mengembalikan atau bahkan membuat perekonomian Indonesia menjadi lebih baik. 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS