Strategi ReFIT Kembangkan Pasar Pusat Kebugaran Lokal

marketeers article

Kesadaran masyarakat, terutama di kalangan muda,pada kesehatan telah mendorong pertumbuhan  di industri fitness atau kebugaran.Selain didorong oleh gaya hidup sehat yang semakin populer di kalangan orang muda, kelompok konsumen ini juga mengalami peningkatan pendapatan. Sehingga, memiliki alokasi dana untuk datang ke pusat-pusat kebugaran.

Hal ini mendorong para pemain di industri ini untuk terus melebarkan sayapnya. Salah satu pemainnya adalah ReFIT Indonesia yang mengelola ReFIT Club sebagai affordable gym lokal. Belum lama ini, ReFIT Club telah menambah cabang baru di kota Semarang, Jawa Tenga, tepat di kawasan Simpang Lima.  Adanya cabang baru ini, maka ReFIT Club sekarang ini telah ada tiga cabang. Sebelumnya ReFIT Club sudah beroperasi di Green Lake City, Jakarta Barat dan Aeropolis Club House, Soekarno Hatta Jakarta.

ReFIT Indonesia yang berdiri sejak tahun 2016 pun terus menggenjot penyebaran cabang ReFIT Club. Salah satu strategi dalam melakukan penetrasi pasar adalah dengan membuka sistem kewaralabaan bagi investor untuk membuka cabang ReFIT Club di daerah.

“Prospek bisnis pusat kebugaran di Indonesia sangat prospektif seiring dengan tumbuhnya kesadaran masyarakat  mengenai gaya hidup sehat dan semakin tingginya daya beli konsumen, khususnya generasi muda.  Sehingga bisnis pusat kebugaran adalah  bisnis yang berkembang secara pesat dan memberikan peluang yang menjanjikan, seperti yang dilakukan mitra kami yang membuka cabang ReFIT Club di Semarang,” kata Irawan Amanko, CEO ReFIT Indonesia.

Ia menambahkan, model waralaba yang ditawarkan terdiri dari biaya pengembangan (development cost) senilai kurang lebih Rp 2 Miliar, tergantung luas lahan yang dibangun. Kemudian, ada royalty fee senilai Rp 400 Juta, management fee  sekitar 10%  dari pendapatan kotor tiap bulannya. “Kami memiliki estimasi return of investment atau ROI (tingkat pengembalian investasi) sekitar 3 tahun,” tambahnya.

Menurut Irawan, angka yang mereka tawarkan menarik minat para investor. Sebab, ada beberapa investor yang minat membuka cabang di sejumlah daerah. “Kami sudah dalam tahap berencana membuka dua cabang lagi yang menggandeng investor untuk memperluas bisnis ReFIT Club di daerah,”  tutur Irawan.

Dalam melakukan ekspansi, ReFIT Indonesia memilih kota-kata di kota-kota lapis kedua (second tier). Hal ini sejalan dengan positioning ReFIT Club, yakni affordable gym local.  Meski begitu, pusat kebugaran ini menyediakan fasilitas lengkap. Selain itu, memiliki kelas-kelas kebugaran yang cukup lengkap, sesuai kebutuhan konsumen. Sebagi contoh adalah ReACTION adalah latihan kardio berdurasi 45 menit dengan kombinasi seni bela diri campuran. Lalu, ada ReCON adalah kelas yang ditujukan untuk melatih daya tahan otot yang diiringi musik yang memacu adrenalin serta dipandu instruktur berstandar internasional.

Sebagai tambahan, ReFIT adalah pusat kebugaran lokal yang dirintis oleh empat orang yang memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun di industri pusat kebugaran nasional maupun internasional. Mereka adalah Jerry Mulyadi sebagai Komisaris ReFIT Indonesia, kemudian Irawan Amanko selaku CEO, Mela Gunawan (Direktur Marketing), dan Agus Miftahudin (Direktur Pengembangan Produk).

Pemilihan nama ReFIT sendiri diambil dari dua kata, yakni Re yang berarti pengulangan dan Fit yang berarti bugar. ReFIT meyakini untuk membangun kebiasaan baru perlu dilakukan berulang kali. Dengan repetisi dan pengarahan yang tepat, gaya hidup sehat akan bisa tercapai dan dipertahankan seumur hidup. “Melalui nama ini diharapkan kehadiran ReFIT  dapat mengembalikan serta terus mempertahankan kesehatan dan kebugaran masyarakat,” pungkas Irawan

Related

award
SPSAwArDS