Strategi Romantisasi Nama Antar Johnson & Johnson Untung Besar

marketeers article

Tak berhenti berinovasi, Johnson & Johnson Indonesia mencoba memikat konsumen dengan cara berbeda. Kali ini, Johnson & Johnson meromantisasi nama dengan menghadirkan personalized bottle name yang memungkinkan konsumen memiliki produk Johnson & Johnson bertuliskan nama yang mereka inginkan.

Strategi marketing berbalut personalisasi ini bukan kali pertama dilakukan oleh Johnson & Johnson. Tahun lalu, Johnson & Johnson telah melakukan hal yang sama melalui sebuah pameran di pusat perbelanjaan Kota Kasablanka.

Animo yang tinggi dari para konsumen mendorong Johson & Johnson menggelar in-store activation di dua ribu toko di seluruh Indonesia pada tahun lalu. Para konsumen dapat mendatangi toko-toko tersebut untuk mencetak nama mereka pada botol produk Johnson & Johnson.

Aktivitas marketing ini sempat terancam terhenti ketika pandemi COVID-19 terjadi. Namun, Johnson & Johnson memilih untuk mengubah channel yang digunakan dari offline menjadi online.

Siapa sangka, strategi meromantisasi nama ini kembali menuai sukses. “Kami mengubah channel ke e-Commerce (Tokopedia) dengan strategi yang sama, yakni meromantisasi nama karena setiap nama memiliki makna tersendiri bagi setiap orang tua,” ujar Wynnee Lukman, Senior Brand Manager Baby Johnson & Johnson Indonesia di Jakarta, Kamis (17/12/2020). 

Mengambil momentum Ramadan, Johnson & Johnson mengajak konsumen untuk berbagi bingkisan produk Johnson & Johnson kepada orang-orang tersayang dengan personalisasi nama pada kemasan produk. Untuk mempromosikan kampanye ini, Johnson & Johnson menggandeng Tasya Kamila sebagai Brand Ambassador.

Ketika buah hati Tasya Kamila merayakan hari ulang tahun, Johnson & Johnson mengemas produk-produk mereka dengan nama anak-anak dari rekan Tasya Kamila yang mayoritas merupakan artis dan Key Opinion Leader (KOL). Gift tersebut kemudian dibagikan, dan menuai respons positif.

“Banyak KOL dan artis yang mengunggah gift tersebut melalui media sosial mereka sehingga banyak orang yang tahu dan ikut membeli,” imbuh Wynnee.

Untuk memberikan pengalaman terbaik bagi para konsumen, Johnson & Johnson bekerja sama dengan Tokopedia membuat tutorial cara pemesanan agar tidak terjadi kesalahan pada proses pencetakan nama.

“Setiap pesanan memiliki kode khusus untuk memastikan produk yang dipesan dan hasil yang diterima sesuai karena kami tahu jika nama begitu berarti. Perbedaan satu huruf saja dapat memiliki makna yang berbeda,” jelas Wynnee.

Selain menghadirkan personalized bottle name, Johnson & Johnson turut mengadakan kompetisi digital Namamu Harapanku menggunakan teknologi chatbot Facebook Messenger.

Melalui chatbot ini, konsumen dapat membuat video personalisasi yang bercerita mengenai makna di balik nama anak-anak bagi para orang tua. Para konsumen yang ingin ikut serta hanya perlu memasukkan nama anak, nama orang tua, dan makna nama tersebut melalui chatbot Facebook Messenger.

Video-video tersebut kemudian dikompetisikan untuk memperebutkan hadiah berupa produk Johnson & Johnson selama satu tahun, voucher Tokopedia, dan masih banyak lagi.

Alhasi, Wynnee mengaku meraup penjualan tiga kali lipat lebih tinggi dibandingkan Ramadan tahun lalu. Bahkan, terdapat 10 ribu ibu-ibu yang ikut serta dalam pembuatan video melalui chatbot tersebut.

“Kampanye ini sangat menarik, dan kami berencana untuk membuat yang lebih baik lagi di tahun depan,” tutup Wynnee.

Related

award
SPSAwArDS