Tahun 2023, Kilang Pertamina Berhasil Olah 340 Juta Barel Minyak

marketeers article
Kilang minyak milik PT Pertamina (Persero) di Cilacap, Jawa Tengah. Sumber gambar: Humas Pertamina

PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) berhasil mengolah minyak sebanyak 340 juta barel pada tahun 2023. Perseroan mencatatkan kenaikan kinerja pengolahan minyak sebesar 6% dibandingkan tahun 2023 yang mencapai 321 juta barrel.

Taufik Aditiyawarman, Direktur Utama KPI menjelaskan, ada empat indikator utama yang menjadi ukuran kinerja kilang.

Adapun indikator tersebut yakni intake bahan baku kilang, presentase produk bernilai tinggi terhadap intake (Yield Valuable), indeks intensitas penggunaan energi (Energy Intensity Index), dan indikator keandalan operasi kilang terhadap perencanaan operasi (Plant Availability Factor).

BACA JUGA: Pertamina Gandeng Huawei untuk Kembangkan EBT dan Smart Grid

Untuk memastikan pencapaian-pencapaian tersebut, KPI melakukan strategi utama guna mendorong kinerja positif. Antara lain inovasi, optimasi kilang, pengendalian kehandalan kilang serta efisiensi biaya operasional.

“Tahun 2024 target akan semakin meningkat seiring dengan mulai selesainya peningkatan kapasitas produksi di kilang Balikpapan dan juga kemampuannya memproduksi produk dengan kualitas tinggi setara dengan Euro 5,” kata Taufik melalui keterangannya, Rabu (28/2/2024).

BACA JUGA: Pertamina Bawa Produk Unggulan lewat Green and Performance di IIMS 2024

Taufik juga mengungkapkan bahwa optimasi kilang dilakukan dengan menghasilkan produk bernilai tinggi (high valuable product) sesuai dengan pergerakan crack spread atau perbedaan antara harga bahan baku minyak mentah dan harga produk yang dihasilkan kilang.

“Optimasi kilang juga dilakukan dalam proses pengadaan crude. Kami diberikan fleksibilitas dalam mengolah crude agar dapat memberikan profitabilitas kilang yang lebih baik,” katanya.

Sementara itu, upaya untuk menghasilkan produk-produk bernilai tinggi juga dilakukan demi meningkatkan angka Yield Valuable. Perseroan berhasil menjadikan imbal hasil produk atau Yield Valuable Product (YVP) di atas target.

Persentase produksi produk bernilai tinggi, mencapai realisasi sekitar 83% yang melebihi target pada RKAP sekitar 81%. Di aspek keandalan kilang, KPI berhasil mencapai target.

“Sepanjang tahun 2023, Plant Availability Factor berhasil dicapai di atas 99%,” ujar Taufik.

Terkait dengan efisiensi biaya operasi kilang, Taufik melanjutkan, pemakaian energi dikendalikan hingga angkanya di bawah target rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP).

Indeks intensitas penggunaan energi untuk produksi di kilang atau Energy Intensity Index (EII) tercatat di angka 106,4, lebih baik daripada yang ditetapkan pada RKAP sebesar 107,8.

Di sisi lain, untuk angka realisasi EII, semakin kecil angka index, menggambarkan kinerja yang semakin baik. Program yang dilakukan untuk penurunan EII antara lain utilisasi listrik dan gas eksternal serta peremajaan peralatan.

“Saya mengajak semua pekerja KPI untuk terus memberikan kinerja terbaik. Semoga pencapaian 2023 dapat menjadi semangat dan mendorong kinerja lebih baik lagi di tahun 2024,” pungkasnya.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS