Tak Hanya Bisnis, Martha Tilaar Juga Kembangkan Potensi Wanita

marketeers article

Selain terkenal karena produknya yang banyak digunakan dan digemari oleh kalangan wanita, Martha Tilaar juga tenar dengan konsepnya memberdayakan kalangan perempuan dengan kekayaan lokal dan budaya Indonesia. Tidak hanya menjual produknya untuk keuntungan bisnis, Martha Tilaar juga ingin berperan dalam memperkenalkan serta melestarikan budaya dan kekayaan lokal Indonesia.

Disampaikan oleh Wulan Tilaar selaku Vice Chairperson of Martha Tilaar Group, ada sebuah filosofi budaya yang selama ini dipegang teguh oleh Martha Tilaar Group dalam mengelola bisnis. Filosofi tersebut adalah Trihita Kirana, yang bermakna keseimbangan antara manusia dengan manusia, alam, dan Tuhan. Oleh sebab itu, dalam lini bisnis yang dilakukan oleh Martha Tilaar Group selalu bermula dari filosofi ini. Hal ini berdampak pada rangkaian produk yang dikeluarkan.

“Produk kecantikan kami mungkin berbeda dengan yang lain. Kami ada beberapa brand yang menargetkan segmen-segmen yang berbeda,” ujar Wulan dalam acara Humane Entrepreneurship Symposioum 2017 di kantor MarkPlus, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

Salah satu senjata utama dari Martha Tilaar Group adalah brand Sariayu. Sudah 30 tahun, Sariayu menciptakan sebuah tren warna dengan latar belakang budaya dan alam Indonesia. Beragam kombinasi dari tren kecantikan dunia dikombinasikan dengan local wisdom, sehingga hasilnya menjadi sesuatu yang unik bagi tiap konsumennya.

“Tren warna ini tidak hanya produksi untuk produk saja, tapi juga membangun national prode, khususnya bagi kalangan wanita Indonesia,” tambah Wulan.

Tidak hanya bisnis, Martha Tilaar Group juga membangun fasilitas dan prasarana untuk pengembangan wanita-wanita Indonesia. Salah satunya dengan menyediakan pusat latihan tentnag produk kecantikan dan kulit. Setidaknya sudah ada lebih dari 6000 alumni program ini yang telah berkembang menjadi womanpreneur. Selain itu salah satu program yang digalakan oleh Martha Tilaar Group adalah Laskar Jamu Gendong. Dalam program ini Martha Tilaar Group mencoba memberdayakan kalangan penjual jamu gendong.

“Kami mengajarkan mereka bagiaman cara membuat jamu dengan cara yang higienis dan tidak memakai bahan-bahan kimiawi,” pungkas Wulan.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS