Tak Hanya Konsep, Buku Entrepreneurial Marketing Usung Local Wisdom

marketeers article
Official International Launch buku Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability pada 20 Maret 2023 di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss.

Begawan Pemasaran Indonesia Hermawan Kartajaya baru saja meluncurkan buku ke sebelasnya bersama Philip Kotler, The Father of Marketing. Bertajuk Entrepreneurial Marketing: Beyond Professionalism to Creativity, Leadership, and Sustainability, buku ini diluncurkan secara internasional pada 20 Maret 2023 di World Intellectual Property Organization (WIPO), Jenewa, Swiss.

Dibuka oleh Hermawan Kartajaya dan H.E. Febrian A. Ruddyard selaku Permanent Representative of the Republic of Indonesia to the United Nations, the World Trade Organization, dan organisasi internasional lainnya di Jenewa buku ini menjalani debutnya di dunia internasional. Di dalam sambutannya, Febrian mengapresiasi buku Entrepreneurial Marketing (EM) bukan hanya karena konsepnya, tetapi buku ini kian menarik karena membawa local wisdom.

“Bukan hanya ide dan konsep marketing yang menarik dari buku ini tetapi diangkatnya local wisdom di dalam buku ini ke dunia internasional. Konsep CI-EL ini mengantar dan highlight kerja kami di Jenewa. Pasalnya, inovasi dan kreativitas menjadi bahan bakar dari kekayaan intelektual yang dikerjakan oleh WIPO,” papar Febrian A. Ruddyard.

Menurutnya, adanya inovasi dan kreativitas membuat isu intellectual property right atau hak kekayaan intelektual menjadi bersifat statis dan menjadi kumpulan aturan. Isu HAKI menjadi kian tidak menarik.

BACA JUGA: MarkPlus Institute ASEAN: Entrepreneurial Marketing Penting Tingkatkan Bisnis Pascapandemi

“Ketika kami masukkan elemen kreativitas, inovasi, dan entrepreneurial, kami memberikan semacam avenue untuk monetisasi dari persoalan HAKI. Elemen ini pun kami rangkum dan sejalan dengan positioning WIPO sebagai organisasi internasional yang bertanggungjawab dalam hal HAKI untuk bisa lebih down to earth,” ungkap Febrian.

Local Wisdom yang dibawa di dalam buku ini hadir melalui konsep Creativity Innovation, Entrepreneurship, Leadership atau CI-EL yang terinspirasi dari karakter dari tokoh pewayangan Punokawan asal Indonesia dan konsep Productivity, Improvement, Professionalism, dan Management atau PI-PM yang terinspirasi dari karakter lima Pandawa dari India.

“Ide buku ini lahir dari konsep CI-EL dari kisah Wayang Kulit Punokawan. Di dunia hari ini, PI-PM yang disimbolkan ke dalam Nakula-Sadewa, Arjuno, Bimo, dan Yudhistiro tidak cukup lagi dalam menghadapi permasalahan yang semakin rumit di dunia bisnis,” ujar Hermawan.

Untuk itu, konsep CI-EL hadir melengkapi yang disimbolkan masing-masing ke dalam karakter Bagong, Petruk, Gareng, dan Semar. Bersama co-authors lainnya, yakni Hooi Den Huan selaku Associate Professor of Marketing Nanyang Business School, dan Jacky Mussry selaku Deputy Chairman dan CEO MarkPlus, Inc., buku Entrepreneurial Marketing membuka kesempatan baru dalam dunia bisnis untuk mengadopsi pendekatan entrepreneurial marketing yang lebih kuat.

BACA JUGA: Ekspansi ke Malaysia, MarkPlus Corp Perkenalkan Konsep Entrepreneurial Marketing

Tujuannya adalah untuk memastikan kesuksesan perusahaan di masa depan dengan mengintegrasikan dikotomi dalam organisasi di perusahaan yang lebih komprehensif. Konsep generasi baru entrepreneurial marketing ini dapat membantu mengatasi fenomena marketing blind spots, misalnya, tidak terintegrasinya berbagai aspek seperti pemasaran dan keuangan, teknologi dan humanity, kreativitas dan produktivitas, dan sebagainya.

“Di dunia yang semakin tak terprediksi, konsep ini harus dipegang. CI-EL hanya bisa dibentuk oleh human dan hati-hati jika PI-PM akan digantikan oleh mesin. Meski begitu, kita butuh mesin dan tidak bisa menolak mesin. Jadi biarkan mereka pegang sisi PI-PM. Sementara CI-EL hanya bisa dilahirkan oleh kita sebagai manusia,” tegas Hermawan.

Konsep Punokawan dan Pandawa diadopsi sebagai simbol-simbol kapabilitas baru yang berakar dari budaya Indonesia. Pendekatan ini merupakan yang pertama dalam buku berskala internasional yang dijelaskan secara cukup terperinci di bagian apendiks buku Entrepreneurial Marketing. Hermawan juga menyatakan, bahwa ia sangat bangga dapat membawa sejumlah karakter mitos Indonesia tersebut mendunia di era digital ini.

“Buku selanjutnya akan kami hadirkan dengan membawa episode kedua dari buku ini dan akan lebih difokuskan ke beberapa elemen secara khusus. Judul sementaranya adalah Entrepreneurial Marketing Vol. 2. Kami akan terus promosikan konsep ini,” tutup Hermawan.

Related

award
SPSAwArDS