Taksi di Indonesia Lebih Baik dari Singapura dan Malaysia

marketeers article

Berbicara soal layanan taksi, Indonesia tampak boleh berbangga karena lebih baik dibanding negara-negara tetangga di ASEAN, seperti Singapura dan Malaysia.  Di negara ini, perusahaan-perusahaan taksi dikelola dengan amat profesional.Nama perusahaan pun tertera jelas. Tidak dengan di Singapura dan Malaysia, karena kepemilikan armada taksi ada di tangan perorangan. Kalau pun ada kelebihan, dari sektor teknologi Andre melihat Singapura lebih advance dibanding taksi-taksi di Indonesia.setidaknya menurut Direktur Blue Bird Group.

“Lebih baik karena di negeri kita itu taksi merupakan sebuah layanan. Dimulai dari naik taksi sampai turun, penumpang diajak untuk merasakan experience berupa kenyamanan berkendara dan keramahtamahan pengemudi. Tapi di Singapura dan Malaysia, taksi baru sebatas komoditas. Yang penting mendapatkan penumpang, naik sampai turun tidak ada value tambahan seperti taksi-taksi di Indonesia berikan,” ujar  Andre Djokosoetono di kantornya, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Padahal, jika dilihat dari berbagai segi, taksi bisa menjadi salah satu moda transportasi pilihan publik bagi penduduk di kawasan ASEAN. Contohnya di Singapura lagi, walau sudah ada kereta bawah tanah. taksi bisa digunakan sebagai moda transportasi komplementer jika ada penumpang yang jalur tujuannya tidak dilewati kereta.
“Tidak heran ada beberapa negara di ASEAN yang belajar langsung ke Indonesia untuk memperbaiki sistem dan layanan transportasi mereka. Bahkan, pemerintah Malaysia sudah beberapa kali datang ke kantor Blue Bird untuk studi banding,” lanjut Andre.

Jelas sekali ada potensi untuk Blue Bird mengembangkan sayap bisnisnya di kawasan ASEAN. Apalagi, jika secara layanan sudah amat mumpuni dan jadi benchmark negara tetangga. Namun, Andre belum mau berpikir terlalu jauh. Blue Bird masih difokuskan untuk terus merambah lebih banyak lagi kota-kota di Indonesia. Baru beberapa bulan lalu Blue Bird membuka jaringannya di Kota Makassar. Walau ada wacana, ekspansi ke luar negeri belum jadi pemikiran serius.

Lalu, ditanya apakah ia sendiri memang pernah mencoba menggunakan moda transportasi di Singapura atau Malaysia, Andre punya pengalaman tersendiri. “Saya sih agak kapok,ya, naik taksi di sana,” tutup Andre sembari tersenyum.

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS