Tantangan dan Peluang Bandar Udara Baru Yogyakarta

marketeers article

Dunia aviasi sedang disrupsi. Bukan hanya karena kenaikan tiket pesawat. Namun, moda transportasi lain memang sedang naik daun. Seperti transportasi kereta api yang tumbuh sebesar 100%. Hal itu dikarenakan harga tiket yang lebih murah, jika dibandingkan dengan jaraknya.

Moda transportasi darat juga meningkat peminatnya karena jalan tol yang terus membaik. Kendati demikian, PT. Angkasa Pura I (Persero) Bandara Adi Sutjipto tak mengendurkan semangat untuk terus memberikan pelayanan terbaik. Salah satunya dengan menghadirkan bandara baru di Kulon Progo.

Hal tersebut dilatari belakangi kapasitas Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang hanya 1,8 juta. Tapi, kenyataanya pengunjung yang ada sudah mencapai 8,4 juta. Sehingga, banyak pengunjung bandara tidak mendapat tempat duduk ketika mau terbang.

Bandara baru di Kulon Progo ini bisa menampung 14 juta penumpang. Target ke depannya mencapai 25 juta penumpang. Landasan pacu di bandara ini mencapai 3.250 meter sehingga bisa didarati pesawat terbesar dan terlebar. Lebih panjang dari Bandara Ngurah Rai Bali 3.000 meter. Dengan demikian diharapakan Yogyakarta akan menjadi primadona para wisatawan mancanegara.

“Selain menampung lebih banyak pengunjung. Bandara ini juga menampung lebih banyak muatan untuk para pelaku industri. Jika sebelumnya bandara lama menampung sekitar 50 ton per hari. Bandara baru mampu menampung 500 ton per hari,” kata Agus Pandu Purnama, General Manager PT. Angkasa Pura I, di acara Indonesia Marketeers Festival 2019 Yogyakarta yang diselenggarakan di Royal Ambarrukmo, Yogyakarta.

 Yogyakarta sendiri merupakan kota terakhir dari rangkaian acara roadshow 17 kota Indonesia Marketeers Festival 2019.

Related

award
SPSAwArDS