Teknologi Digital Bantu Industri Kecantikan Bangkit di Era Pandemi

marketeers article
Collage of young woman with lifting arrows on face. Over beige background.

Pandemi membuat semua industri terganggu, tidak terkecuali industri kecantikan. Para pelaku bisnis pun harus beradaptasi dan berinovasi agar dapat bertahan di situasi ini. Di sisi lain, pandemi dapat dimanfaatkan dengan menggeliatkan aktivitas pembelian secara online. Hal ini terjadi di banyak segmen konsumen, termasuk konsumen produk kecantikan. Kenaikan penjualan secara daring pun dialami oleh para pemain. Salah satunya adalah L’Oréal.

“Karena banyak waktu di dalam rumah akibat pandemi, penjualan skincare di L’Oréal justru naik. Banyak konsumen yang lebih memerhatikan kondisi kesehatan kulitnya. Dan, karena kewajiban kita memakai masker, penjualan make up mata juga semakin dicari konsumen,” ungkap Melanie Masriel, Corporate Communication Director L’Oréal pada ajang Jakarta Marketing Week 2021, Jumat (11/6/2021).

Selain menaikkan pembelanjaan daring, membangun kedekatan dengan konsumen juga menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi pelaku industri kecantikan. Teknologi digital sangat berperan penting menghubungkan konsumen dengan suatu merek. Fanny Aeni, Senior Brand Manager Senka Indonesia memaparkan cara brand-nya membangun kedekatan dengan konsumen di tengah pandemi.

“Selama pandemi, konsumen membutuhkan lebih banyak informasi tentang produk kecantikan yang mereka gunakan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, Senka mempunyai platform newsletter yang mempermudah konsumen untuk berdiskusi tentang permasalahan kulitnya. Kami juga mempunyai customer service yang membuat hubungan dengan konsumen menjadi intens,” ungkap Fanny.

Berbeda dengan produk kecantikan yang dapat dibeli secara online, bisnis kecantikan yang berbasis klinik sangat terimbas dengan adanya pandemi. Pasalnya, klinik kecantikan sangat mengedepankan layanan tatap muka, mulai dari berbagai treatment dan konsultasi dokter.  “Pada awal pandemi, klinik kami sangat terimbas. Banyak konsumen takut datang melakukan perawatan. Kami melihat ini sebagai tantangan besar untuk membangun kepercayaan konsumen kembali,” ujar Dokter Ella Gunawan, Founder Ella Skincare.

Untuk itu, Ella pun meyakinkan konsumen dengan treatments yang menerapkan protokol kesehatan ketat. “Semua peralatan yang kami berikan sekali pakai, petugas juga dilengkapi dengan APD dan rutin mensterilkan ruangan setiap pagi,” tutup Ella.

Editor: Muhammad Perkasa Al Hafiz

Related

award
SPSAwArDS