Teknologi VR Indonesia Unggul dari Negara Lain?

marketeers article
Perkembangan teknologi di belahan dunia terus berkembang pesat. Jika berbicara teknologi, nama-nama beken seperti Eropa, Amerika, Jepang, Tiongkok hampir menguasai semua sektor teknologi. Lantas di mana posisi Indonesia? Menurut paparan dari Anantarupa Studios, salah satu pengembang teknologi Virtual Reality (VR) & Augmented Reality (AR), bahwa Indonesia termasuk pemain yang diperhitungkan di dunia VR&AR. 
 
Bahkan, sang Founder dan CEO Anantarupa Studios Ivan Chen mengklaim perkembangan teknologi ini di Indonesia tumbuh lebih cepat dibanding beberapa negara. “Kami telah hadir sejak tahun 2011 sebagai perusahaan teknologi yang membuat konten digital. Misi kami adalah menjadi pemimpin di dunia digital kreatif dengan membawa konten lokal ke ranah internasional. Keahlian kami adalah di bidang game, AR, VR, aplikasi, dan gamifikasi,” jelas Ivan.
 
Ivan mengatakan, beberapa konten lokal yang telah Anantarupa Studios pun mendapat respons positif dari masyarakat dunia. Salah satunya adalah IP Game bertajuk Boma Naraka Sura yang merupakan alih wahana dari cerita rakyat Indonesia ke dalam sebuah game. “IP Game kedua kami ini telah fully funded 100% oleh pihak asing. Hal ini menandakan Ini artinya konten kebudayaan kita bisa diterima oleh masyarakat dunia,” lanjut Ivan.
 
Bukan hanya itu, beberapa inovasi yang diluncurkan oleh Ivan dan tim kerap menjadi pionir di industri AR&VR. Pada tahun 2011, Anantarupa Studios bekerja sama dengan MarkPlus, Inc membuat Museum Marketing 3.0 di Ubud Bali. Anantarupa juga membuat reality event untuk Komodo yang bertajuk The Real Wonder of The World. Augmented Reality Exhibition ini adalah museum AR yang pertama di dunia. 
 
“Jika tahun ini Qualcomm telah meluncurkan AR museum pertama mereka di CES 2016, kami telah meluncurkannya di 2012 yang diresmikan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lalu pada 2014, kami meluncurkan The Virtual Museum at Museum Week event, museum ini jadi VR museum pertama di Asia Tenggara,” jelas Ivan.
 
Selain itu, tahun lalu Indonesia telah membuat The VR Journey to Indonesia di World Expo Milano yang membawa Indonesia ke posisi Top 10 Pavilion to Visit dari 147 negara yang hadir. Beragam pencapaiannya ini ditekankan oleh Ivan bahwa Indonesia termasuk negara yang siap memimpin perkembangan teknologi AR&VR di kancah internasional. Masa depan dari AR pun tengah dilirik oleh salah satu raksasa perusahaan teknologi dunia, yaitu Facebook.
 
Augmented Reality dan Virtual Reality ini masuk ke dalam roadmap strategi Facebook di 10 tahun ke depan. Jadi bisa dibayangkan teknologi ini bisa semakin masif. Dan, kita mau tidak mau menerima kemajuan teknologi ini,” tutup Ivan.
Editor: Sigit Kurniawan 

Related

award
SPSAwArDS