Tepatkah Brand Menggunakan Emoji?

marketeers article
48387379 set of emoticons. set of emoji. isolated vector illustration on white background

Emoji awalnya digunakan untuk membuat pesan antarpersonal menjadi semakin menarik. Namun, penggunaannya saat ini juga digunakan oleh para merek. Penggunaan emoji oleh para merek bertujuan agar bisa lebih akrab dengan para konsumen dan calon konsumennya. Ternyata tujuan tersebut ada benarnya, dilansir dari eMarketer, banyak konsumen yang melihat para merek yang menggunakan emoji terlibat lebih ceria dan santai.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Appboy terhadap pengguna smartphone di Inggris dan Amerika Serikat, ditemukan data bahwa pengguna smartphone pada usia 14 tahun keatas berpandangan positif terhadap penggunaan emoji oleh para merek.

Sebanyak 39% responden beranggapan penggunaan emoji membuat merek terlihat lebih kasual dan santai. Meskipun begitu tetap saja ada yang berpadangan negatif tentang penggunaan emoji. Sebanyak 12% menganggap merek yang menggunakan emoji adalah merek yang kekanak-kanakan. 11% lainnya beranggapan penggunaan emoji tidak diperlukan oleh pemilik merek.

213622

 

213176

Dari segi jenis kelamin, kebanyakan pria adalah kategori yang beranggapan bahwa emoji bersifat kekanak-kanakan dan tidak diperlukan. Sementara wanita memiliki pandangan yang berbeda dengan pria dalam penggunaan emoji oleh suatu merek.

Appboy juga melihat ada lonjakan penggunaan emoji oleh para merek. Pada Juni 2015 ada 145 juta pesan yang dikirimkan oleh merek yang mengandung emoji. Sementara pada Juni 2016, terdapat 814 juta pesan yang berisikan emoji yang dikirimkan oleh merek.

Nah, apakah Anda tertarik menggunakan emoji untuk merek Anda?

 

Editor: Eko Adiwaluyo

Related

award
SPSAwArDS