Terbang Bersama Garuda, Tidurnya di Accor

marketeers article
Setelah menjalin kerja sama pada tahun 2012 lalu, Accor, operator hotel terbesar se-Indonesia, kembali melakukan kerja sama strategis dengan Garuda Indonesia dalam meningkatkan layanan dan nilai tambah pelanggan masing-masing perusahaan. Kerja sama ini ditandatangani oleh Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, dan Singapura Gerard Guillouet dan Direktur Utama Garuda Indonesia M. Arif Wibowo di Hotel Pullman Jakarta, Selasa (7/4/2015).
 
Dengan kerja sama yang jatuh tempo pada tahun 2017 itu, para konsumen kedua perusahaan mendapat program potongan harga di hotel-hotel Accor dengan hanya menunjukkan boarding pass Garuda dengan maksimum 7 hari setelah keberangkatan. Adapula program potongan harga sebesar minimum 10% melalui reservasi online di accorhotels.com/garuda dan accorhotels.com/garudamiles.
 
Arif Wibowo mengatakan, alasan pihaknya menggandeng Accor karena perusahaan plat merah itu tengah melakukan transformasi bisnis yang tertuang dalam program Quick Wins. Katanya, Garuda akan meningkatkan market presence (visibilitas) sebagai maskapai global yang telah mendapat predikat bintang lima (5-Star Airline) dari Skytrax.
 
“Kami sudah memilki reputasi global lewat keanggotaan di Skyteam dan semua penghargaan yang dikeluarkan oleh Skytrax. Modal itu kami manfaatkan untuk menunjukkan diri di mata dunia. Kali ini, kami menggandeng Accor yang merupakan salah satu pemimpin pasar hotel yang mengoperasikan lebih dari 3.600 hotel di dunia,” papar Arif.
 
Pernyataan Arif pada dasarnya mengacu pada poin perjanjian kedua perusahaan itu. Selain pemberian potongan dan harga khusus, Garuda dan Accor juga bekerja sama melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) serta program promosi di situs masing-masing. Salah satu wujudnya, logo Garuda akan ditampilkan di situs Accorhotels.com yang telah dikunjungi lebih dari 300 juta orang di seluruh dunia per tahun.
 
Tentu, hal ini menjadi peluang emas bagi Garuda. Sebab, Accor memiliki jaringan akomodasi terluas dengan 14 merek hotel lintas segmen dan 3.600 hotel yang beroperasi di 92 negara dunia. Di Indonesia, Accor akan menggenapkan jumlah hotel yang dioperasikannya menjadi 100 unit sampai akhir tahun 2015. Itu artinya, dengan segala kekuatan yang dimiliki Accor, Garuda punya kesempatan untuk dapat mengakuisisi konsumen baru dari pelanggan-pelanggan Accor.
 
Begitu juga dengan Accor yang dapat merangkul konsumen Garuda yang kabarnya terus meningkat. Pada Februari lalu, Garuda berhasil menerbangkan 1,72 juta penumpang, naik 10,8% dibandingkan dari periode yang sama tahun 2014, sebesar 1,55 juta penumpang. Garuda pun mengaku telah melayani 83 destinasi seluruh dunia (20 di antaranya adalah destinasi luar negeri) dengan jumlah penerbangan mencapai 600 penerbangan per hari.
 
Arif pun berharap, pendapatan dari kerja sama kedua ini dapat meningkat hingga 12% dari US$ 10 juta pada periode 2012-2014, menjadi US$ 11,2 juta pada periode 2015-2017. “Ya, setelah merumuskan Quick Wins, kami menargetkan pendapatan perusahaan tumbuh 12% tahun ini. Diharapkan semua lini bisnis kami bisa tumbuh dikisaran 10-12%,” paparnya.
 
Di sisi lain, Gerard Guillouet mengatakan kerja sama ini tidak semata-mata dihitung berdasarkan besaran keuntungan finansial yang bisa diraih kedua belah pihak. “Lebih dari itu, kerja sama ini bisa menjadi contoh bagi perusahaan lain bahwa kerja sama dua pihak dapat memberikan manfaat lebih bagi konsumen pada khususnya, serta menstimulus pertumbuhan industri pariwisata di Indonesia pada umumnya,” terangnya.

Related

award
SPSAwArDS