The Apurva Kempinski Bali Dorong Path to Sustainable Growth 2025

marketeers article
Pertemuan Path to Sustainable Growth 2025 di The Apurva Kempinski Bali. (Dok. The Apurva Kempinski Bali)

The Apurva Kempinski Bali mendorong langkah nyata menuju pertumbuhan berkelanjutan melalui pertemuan Path to Sustainable Growth 2025. Pertemuan ini menjadi bagian dari komitmen jangka panjang hotel dalam menciptakan pariwisata yang bertanggung jawab, inklusif, dan menguntungkan.

Langkah ini diambil sebagai respons atas meningkatnya kebutuhan akan praktik pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Hotel berupaya menjadi pemimpin industri dengan menjadikan keberlanjutan sebagai strategi utama bisnis.

BACA JUGA: Smart AC Xiaomi Bawa Misi Keberlanjutan Lewat Inovasi Hemat Energi

“Kami dengan senang hati menyelenggarakan acara ini, yang mempertemukan para ahli dengan visi dan inspirasi bersama untuk saling belajar dan mendorong kemajuan menuju masa depan yang berkelanjutan,” kata Vincent Guironnet, General Manager The Apurva Kempinski Bali dalam siaran pers kepada Marketeers, Selasa (20/5/2025).

Pertemuan ini mempertemukan pembuat kebijakan, pemilik bisnis, komunitas, dan pakar keberlanjutan global. Mereka berdiskusi dan berbagi strategi untuk membangun ekosistem pariwisata yang tahan terhadap tantangan lingkungan dan sosial.

BACA JUGA: Sektor Properti Indonesia Berkembang karena Dorong Keberlanjutan

Ada empat diskusi panel yang digelar dalam pertemuan tersebut. Masing-masing membahas pendekatan terukur dalam mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam praktik pariwisata dan perhotelan.

Diskusi pertama mengangkat tema pembangunan destinasi berkelanjutan. Para pembicara menekankan pentingnya kolaborasi antar sektor untuk menciptakan solusi jangka panjang.

Panel berikutnya membahas tantangan antara komunitas dan pariwisata. Fokusnya adalah bagaimana memberdayakan masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian lingkungan.

Topik panel ketiga menyoroti keterkaitan antara keanekaragaman hayati dan praktik perhotelan berkelanjutan. Para pelaku industri berbagi praktik terbaik dalam mengurangi emisi karbon dan limbah operasional.

Diskusi terakhir menekankan pentingnya pengukuran dan validasi keberlanjutan. Sertifikasi dianggap sebagai langkah penting untuk menjamin keberlanjutan yang terukur dan dapat dipercaya.

“Tanpa pengukuran yang signifikan, keberlanjutan hanyalah sebuah rencana atau intensi belaka,” ujar Gayan Wejesiriwardana, pakar keberlanjutan.

The Apurva Kempinski Bali juga menerapkan perhitungan jejak karbon dalam pertemuan ini. Total emisi dari akomodasi, makanan, dan transportasi tercatat sebesar 6.537,75 kg CO2e.

Untuk menetralkan emisi tersebut, dibutuhkan sekitar 725 pohon bakau atau 98 pohon nangka selama tiga tahun. Hotel telah menyatakan komitmennya untuk melakukan offset karbon sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

Selain dampak lingkungan, acara ini memberikan dampak sosial positif. Para peserta membawa pulang wawasan praktis untuk diterapkan dalam kegiatan bisnis dan komunitas.

award
SPSAwArDS