Tiga Tahap Proses Kreatif Menciptakan Karya Seni

marketeers article

Banyak orang yang bermimpi untuk menjadi seorang musisi. Namun, sering terkendala masalah alat-alat. Tapi, tahukah bahwa sebenarnya di balik karya-karya keren dari para musisi tidak selalu hadir dari perangkat yang mahal nan mewah. Beragam karya terbaik musisi justru muncul dari proses kreasi dalam mencari inspirasi.

Kunto Aji, penyanyi dan penulis lagu yang baru saja merilis album keduanya, dan Ronald Steven, music director perhelatan Asian Games 2018 kemarin, berbagi tips dan trik seputar proses kreatif dalam pembuatan musik dan lagu. Setidaknya ada tiga tahap penting yang perlu diperhatikan dalam proses produksi sebuah lagu:

Riset

Ketimbang langsung masuk ke dapur musik, Kunto Aji menekankan pentingnya upaya untuk melakukan riset setelah menentukan tema besar karya. Ini juga yang menyebabkan karya-karya pria kelahiran Yogyakarta ini begitu segar di telinga. Setelah menentukan isu kesehatan mental sebagai tema besar untuk album keduanya yang berjudul “Mantra Mantra”, Kunto Aji giat membaca literatur dan berkonsultasi dengan rekannya yang seorang psikolog untuk mendalami seputar isu ini.

Sama halnya untuk memproduksi musik. Bagi Ronald Steven, salah satu kutipan favoritnya dari Steve Jobs yang berbunyi “stay hungry, stay foolish” ini mengharuskan dirinya untuk haus akan ilmu dan update seputar teknologi dan genre musik terbaru.

Sabar dan nikmati proses

‘Mantra Mantra’ garapan Kunto Aji membutuhkan masa inkubasi selama dua tahun. Aji memilih untuk mengikuti proses eksplorasi musik yang cukup panjang sampai akhirnya bertemu dengan kata ‘sepakat’ di kepalanya; dari proses riset yang memakan waktu enam bulan, sampai akhirnya produksi. Meski sempat muncul ketakutan bahwa orang tak bisa menangkap apa yang coba disampaikan, proses demi proses dilalui Aji sampai akhirnya melahirkan lirik-lirik yang bersifat visual, naratif, dan deskriptif untuk dapat dinikmati pendengar.

Kualitas karya yang utama

Jangan lupa untuk terus mengingatkan diri sendiri bahwa tujuan utama dari proses pembuatan sebuah karya harus musik itu sendiri. Diakui Ronald Steven, ini menjadi hal ini membantunya saat dihadapkan dengan kondisi di mana ia harus bersikap profesional dalam mengaransemen lagu yang tidak disukai, seperti perbedaan selera dalam genre. Selain karena bisa membuat diri merasa puas, ini menjadi pengingat diri sendiri akan alasan ia memilih menekuni musik.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS