Tips Perencanaan Keuangan untuk Capai Merdeka Finansial

marketeers article
Ilustrasi perencanaan keuangan untuk capai merdeka finansial. (Sumber: Astra Life)

Di tengah meriahnya perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia, masyarakat Indonesia khususnya generasi sandwich masih banyak yang berada dalam fase perjuangan untuk bisa mencapai merdeka finansial.

Berdasarkan survei Katadata Insight Center dan Astra Life pada September 2021 terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun, 48,7% di antaranya merupakan generasi sandwich yang memiliki tanggungan finansial atas keluarganya.

Tak hanya itu, dari seluruh generasi sandwich di Indonesia hanya 13,4% yang memiliki kesiapan finansial dalam memenuhi pengeluaran pokok, menabung, dan berinvestasi. Untuk mencapai merdeka finansial, ada beberapa tips perencanaan keuangan yang perlu diperhatikan oleh generasi sandwich.

BACA JUGA Tips Persiapan Finansial untuk Belajar di Luar Negeri

1. Tidak hanya hidup dari gaji ke gaji

Hal pertama yang perlu diperhatikan dalam perencanaan keuangan adalah memastikan bahwa pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran. Oleh karena itu, penting untuk bijak dalam mengelola pengeluaran berdasarkan prioritas. 

Untuk mengaturnya, setelah menerima gaji segera alokasikan sesuai dengan pos pengeluaran. Hal yang umum dilakukan untuk menyisihkan alokasi gaji adalah, 30%-50% biaya hidup, utang maksimal 30%, tabungan dan investasi minimal 10%, dan proteksi sekitar 10%.

Bila selisih dari pendapatan dan pengeluaran kebutuhan hampir sama, diperlukan upgrade skill untuk meningkatkan karier atau mencari penghasilan tambahan.

2. Sisihkan bukan sisakan

Setelah memastikan pendapatan lebih besar dari pengeluaran, langkah selanjutnya adalah mengatur prioritas kebutuhan. Hal ini penting untuk menghindari “bocor halus” pada keuangan yang secara tidak sadar terjadi, seperti bayar untuk ngopi setiap hari, biaya parkir, belum lagi langganan produk digital di smartphone.

Lebih dari itu, bocor halus juga terjadi akibat fear of missing out (FOMO) di kalangan generasi sandwich. Tidak ada salahnya untuk FOMO, namun tetap dalam batas wajar sesuai dengan skala prioritas.

BACA JUGA OJK: Literasi dan Inklusi Keuangan Perempuan Terus Meningkat

3. Bayar untuk masa depan

Penting untuk diingat, pengeluaran kebutuhan tidak hanya untuk hari ini, namun sebagai bekal bagi masa depan. Maka dari itu, alokasikan pendapatan untuk pemenuhan dana darurat sebesar tiga sampai enam kali pengeluaran bulanan, proteksi, dan investasi.

Dalam perencanaan keuangan, sebelum berinvestasi penting untuk memiliki proteksi untuk mengamankan kondisi finansial dari risiko kehidupan seperti, sakit. Tentu setiap jenis investasi memiliki risiko yang berbeda-beda. 

Bagi generasi sandwich yang ingin berinvestasi, maka sebelum investasi penting untuk pelajari setiap jenis risiko agar dapat berinvestasi dengan aman. Bagi pemula jenis investasi yang aman dilakukan adalah yang dapat memberikan imbal hasil pasti seperti, obligasi dan reksa dana. 

Income investasi yang didapatkan setiap bulannya dapat diinvestasikan kembali agar hasil lebih optimal.

4. Review berkala pos keuangan

Setelah mengelola secara disiplin bujet per bulan, dengan skala prioritas yang sudah dimiliki dan memanfaatkan investasi yang terus berjalan, penting juga melakukan review secara berkala dari pos keuangan yang dimiliki.

Perlu diingat, hal yang tidak disengaja terjadi seperti “bocor halus” pada pos keuangan dan sering dilakukan tanpa sadar, bisa jadi akan menjadi habit atau gaya hidup. Maka dari itu, review secara berkala akan berguna sebagai evaluasi keuangan.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS