TITAN: Awareness Dulu Baru Penjualan

marketeers article
Pernahkah Anda menemukan sebuah produk yang tergolong mahal, belum terkenal, namun sudah laku terjual? Hampir tidak ada. Hal tersebut yang diperhatikan oleh TITAN, merek jam tangan asal India. Menurutnya, membangun brand awareness lebih penting untuk mereka saat ini dan memandang penjualan hanya sebagai bonus saja. Hal tersebut lazim terjadi karena  sesuai dengan customer path yang umum dilalui konsumen. Dalam teori WOW Marketing, ada lima tahapan yang biasa disebut 5A, yakni awarenessAppeal, Ask, Act, dan Advocate.
 
“Kami sedang berfokus mengenalkan merek ini di Indonesia dengan memakai endorser. Sejak diluncurkan pada tahun 2013, kami menggandeng Fachry Albar sebagai brand ambassador. Fachry Albar kami pilih karena aktivitasnya yang menunjukan bahwa dia adalah pribadi yang multi-talented. Hal ini serupa dengan pilihan ragam produk yang banyak dari TITAN. Kami punya produk yang memberikan kesan sporty, elegan, maupun mewah,” jelas Brand Manager TITAN Pauline Tanuwijaya beberapa waktu lalu kepada Marketeers.
 
Pauline juga menyebutkan bahwa karakter wajah Fachry yang ada kesan internasionalnya menjadi pertimbangan selain Fachry adalah sosok lokal yang sudah sangat dikenal. Setelah itu, TITAN fokus melakukan media placement di majalah dan sedang menuju media digital. Tujuan satu, untuk memperkenalkan TITAN.
 
“Awal mula diluncurkan banyak yang bertanya, ini jam dari India, siapa yang mau pakai? Hal tersebut kami alami dan saya rasa juga dialami oleh brand dari negara lain seperti asal Tiongkok. Namun kini 2 tahun berjalan, upaya kami mulai terlihat. Seperti pada TITAN Edge yang diposisikan sebagai jam tertipis di dunia untuk pria, orang-orang mulai mencari jam tertipis di dunia itu seperti apa?,” lanjut Pauline.
 
Selanjutnya, Jam yang ditujukan untuk para businessman usia 27-35 tahun ini mulai gencar mengadakan acara gathering. Acara gathering bersama awak media dan selebriti seperti Rianti Cartwright, Julie Estelle, Lala Kamela, dan Vino G. Bastian. Pauline mengakui bahwa membangun brand TITAN ini butuh proses dan pihaknya tidak ingin muluk-muluk menargetkan sales penjualan harus sekian persen. Brand awareness dibutuhkan sekali pada tahap perkenalan dalam product lifecycle (PLC) TITAN.
 
Bagaimana dengan jaringan penjualannya? Jam tangan  ini menjalin kerjasama dengan Watch Studio. Bersama Watch Studio, TITAN bisa didapatkan di 25 gerai di seluruh Indonesia. Harga dari jam ini berkisar dari  Rp 1,5 juta sampai Rp 4 juta untuk TITAN Raga (jam tangan perempuan) dan Rp 3 juta sampai Rp 5 juta untuk TITAN Edge (jam tangan pria). Apakah upaya TITAN membangun brand awareness ini berhasil? Lalu apakah sales penjualan akan terbangun setelah orang mengenal brand ini? Kita tunggu.

Related

award
SPSAwArDS