Tour de Singkarak Siap Dongkrak Turisme di Sumbar

marketeers article

Ajang balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) edisi ke-7 akan hadir di Sumatera Barat pada 3-11 Oktober 2015 mendatang. Pada gelaran kali ini, pebalap akan melintasi 18 kabupaten/kota dan menempuh jarak 1.341,5 kilometer. Pihak penyelenggara telah menyiapkan total hadiah sebesar Rp 1,4 miliar yang akan diperebutkan oleh para peserta balap sepeda.

Selain lomba balap sepeda, ajang TdS ini juga bertujuan  memperkenalkan keindahan alam dan seni budaya di Sumatera Barat kepada wisatawan mancanegara.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menilai even balap sepeda internasional TdS memiliki nilai bisnis tinggi dan memberikan dampak langsung terhadap peningkatan ekonomi masyarakat Sumbar. Dia juga mengatakan bahwa pada awal penyelenggaraannya, TdS berperan besar dalam mempercepat recovery ekonomi Sumbar pasca bencana gempa bumi hebat tahun 2009.

“Penyelenggaraan TdS selain mempunyai dampak terhadap peningkatan ekonomi secara langsung, juga menghasilkan media value yang tinggi, sehingga sangat efektif untuk branding dan PR-ing,” ujar Menpar.

Para peserta akan diajak menyusuri beragam lanskap alam dan pedesaan yang indah di Sumatera Barat, seperti Kelok 44, Kelok 9, dan tanjakan mematikan di Bukit Sileh. Selain itu, mereka juga menikmati keindahan Sumatera Barat, seperti Danau Singkarak, Danau Kembar, Lembah Harau, Danau Maninjau dan Puncak Lawang, Jam Gadang Bukittinggi, Sawahlunto, Istano Basa Pagaruyung, dan lainnya.

Sapta Nirwandar, Chairman Tour de Singkarak mengatakan, TdS merupakan ajang balap sepeda internasional yang paling besar ditonton dan paling meriah. Selain sarana mempromosikan Sumatera Barat, kegiatan ini juga diharapkan memacu pembangunan infrastruktur daerah dan membuka akses wilayah untuk pasar dan investasi.

“Secara bertahap, kegiatan ini telah melahirkan dampak multiplier efek ekonomi antara lain bagi perhotelan, transportasi, kuliner, kerajinan, dan  tujuan wisata. Bagi masyarakat Sumatera Barat sendiri, mega event ini akan memberi dampak positif bagi beragam sektor di sekitar wilayah yang dilalui oleh rute TDS. Ini adalah sport tourism. Kita ingin mempromosikan kebudayaan Indonesia, khususnya Sumatera Barat,” ujar Sapta.

TdS 2015 kali ini akan dikuti 24 tim dari 36 negara. Banyak tim yang berpengalaman dalam lomba balap sepeda internasinal ikut dalam ajang ini, seperti Track Team Astana. Tim dari Kazakhstan ini pernah mengikuti Tour de France. Selain itu, ajang ini akan menghadirkan destinasi baru yang tahun sebelumnya tidak dilewati. Salah satunya adalah masuknya Mentawai dalam kabupaten/kota yang turut berpartisipasi.

TdS 2015 akan memulai rutenya melalui Pesisir Selatan. Hal ini merupakan hal baru, sebab biasanya TdS dimulai dari Sumbar bagian Utara. “Bedanya tahun lalu itu dimulai dari Utara. Pada tahun ini, ajang ini dimulai dari Selatan. Kami juga lewat destinasi baru, seperti Pasaman Barat, Pesisir Selatan, Sijunjung, Solok Selatan,” tutup Sapta.

Editor: Sigit Kurnawan

Related

award
SPSAwArDS