Transformasi Digital Dorong Inovasi Sistem Pembayaran di Indonesia

Transformasi digital terus mendorong perubahan besar dalam industri perbankan, terutama pada sistem pembayaran. Inovasi yang tumbuh dari regulasi proaktif dan kolaborasi antara bank, perusahaan teknologi finansial (fintech), dan pemerintah membuka berbagai peluang baru yang sebelumnya belum pernah terwujud.
Perubahan ini tidak hanya mempercepat modernisasi layanan, tetapi juga memperluas akses keuangan bagi masyarakat secara menyeluruh. Dedy Sahat, EVP – Head of Digital Economy CIMB Niaga menyoroti transformasi digital ini memberikan dampak positif bagi dunia perbankan sekaligus mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
Salah satu kemajuan penting, menurutnya, adalah hadirnya sistem pembayaran yang inklusif dan mudah dijangkau oleh semua lapisan masyarakat.
“Sekarang penerimaan sistem pembayaran kita memiliki sistem yang dapat diakses oleh semua orang di Indonesia. Keberhasilan ini sebagai hasil dari sinergi erat antara industri dan regulator seperti Bank Indonesia (BI), termasuk melalui inisiatif seperti QRIS,” ujar Dedy dalam acara Expert Lab “Scaling Smart: Building a Connected, Compliant, and Future-Ready Financial Ecosystem” di Jakarta, Rabu (11/6/2025).
BACA JUGA: Gen Z Mulai Banyak Pakai Fintech, Literasi dan Kolaborasi Jadi Kunci
Sistem terbuka yang kini diterapkan memungkinkan bank untuk melampaui peran konvensional. Melalui kemitraan strategis dengan fintech, perbankan kini dapat menjangkau pengguna yang lebih luas dan memberikan layanan keuangan secara fleksibel, baik dari sisi waktu maupun lokasi.
Pendekatan ini tidak hanya mempercepat transaksi, tetapi juga menciptakan pengalaman keuangan yang lebih relevan dan adaptif dengan kebutuhan masyarakat. Infrastruktur digital seperti QRIS menjadi elemen penting dalam memperkuat sistem pembayaran digital.
Menurut Dedy, dalam satu dekade terakhir, kemampuan bank dalam menjangkau masyarakat dan mengintegrasikan mereka ke dalam sistem pembayaran digital telah berkembang secara signifikan. Hal ini turut membuka ruang bagi inovasi yang lebih inklusif.
BACA JUGA: OttoPay Unggulkan CX sebagai Daya Tarik di Pasar Pembayaran Digital
Kolaborasi lintas sektor juga memainkan peran krusial. Melalui kerja sama channeling dengan platform pembiayaan digital, bank dapat menyediakan layanan yang lebih personal dan efisien, terutama dalam menjawab kebutuhan konsumen yang makin beragam.
Transformasi ini menunjukkan bahwa sistem pembayaran digital tidak hanya menjadi instrumen teknis, tetapi juga kunci dalam memperluas inklusi keuangan dan memperkuat ekosistem ekonomi digital nasional. Infrastruktur yang mumpuni, kolaborasi yang erat, dan regulasi yang responsif menjadi fondasi penting dalam membangun sistem keuangan yang adaptif dan berkelanjutan.
“Saya sangat optimis dengan perkembangan ini. Dengan dukungan teknologi dan kolaborasi yang kuat, industri perbankan dapat terus memberikan pengalaman terbaik bagi pelanggan dan memperluas inklusi keuangan di Indonesia,” tutur Dedy.
Editor: Ranto Rajagukguk