Transformasi Layanan KAI Ubah Kebiasaan Pengguna Transportasi Umum

marketeers article
Transformasi Layanan KAI Ubah Kebiasaan Perjalanan Masyarakat. (123rf.com)

Perubahan cara masyarakat bepergian telah mengalami perubahan selama dekade terakhir. Hal ini tidak lepas dari dampak transformasi di sektor layanan transportasi publik, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Menurut Anne Purba, Vice President Public Relations KAI, modernisasi layanan dan peningkatan ketepatan waktu berhasil mengubah kebiasaan pengguna transportasi umum di Indonesia.

BACA JUGA: Cara Mendapatkan Bingkai Valentine di Profil TikTok

Keberadaan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) menjadi simbol nyata dari perubahan tersebut dengan kecepatan operasional hingga 350 kilometer per jam.

“Moda transportasi ini memperpendek waktu tempuh kedua kota menjadi kurang dari satu jam, sehingga masyarakat mulai beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum,” kata Anne Purba, Vice President Public Relations KAI kepada Marketeers, Senin (17/2/2025).

Selain KCJB, pengoperasian LRT Jabodebek turut memperkuat perubahan kebiasaan mobilitas di kawasan perkotaan. Sistem Grade of Automation Level 3 (GoA3) yang memungkinkan kereta beroperasi tanpa masinis dinilai memberikan kenyamanan dan efisiensi waktu dalam perjalanan harian.

Dijelaskan Anne, KAI telah mencatat berbagai pencapaian penting dalam beberapa dekade terakhir, membawa transformasi besar bagi dunia transportasi Indonesia.

Penerapan fitur Carbon Footprint dalam aplikasi Access by KAI juga mulai mendorong kesadaran masyarakat terhadap dampak lingkungan dari perjalanan.

“Informasi jejak karbon yang ditampilkan diharapkan membuat penumpang lebih bijak dalam memilih moda transportasi yang lebih ramah lingkungan,” ujarnya.

Langkah tersebut dinilai selaras dengan upaya pemerintah mendorong pengurangan emisi gas rumah kaca. KAI menjadi salah satu pelaku industri transportasi yang mulai mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam layanan publiknya.

Ketepatan waktu perjalanan kereta api juga menjadi faktor yang semakin menarik minat masyarakat untuk beralih ke transportasi massal. Sepanjang periode tahun 2020 hingga tahun 2024, On-Time Performance (OTP) tercatat stabil di atas 90%, dengan puncaknya terjadi pada 2024.

“Komitmen kami adalah menghadirkan layanan transportasi yang modern, aman, dan ramah lingkungan sesuai kebutuhan masyarakat yang terus berkembang,” ujar Anne.

BACA JUGA: KAI Resmi Buka Pemesanan Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran 2025

Perubahan pola perjalanan ini didukung dengan perbaikan sarana dan prasarana perkeretaapian, serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia. Upaya tersebut membuat masyarakat semakin percaya bahwa kereta api merupakan pilihan transportasi yang efektif dan efisien.

“Sejumlah pengguna mengaku mulai menjadikan kereta api sebagai moda utama perjalanan antarkota maupun dalam kota. Perkembangan ini adalah dampak nyata dari transformasi layanan yang dilakukan KAI dalam menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat masa kini,” tuturnya.

Editor: Bernadinus Adi Pramudita

award
SPSAwArDS