Transportasi Publik Harus Melayani Kaum Disabilitas

marketeers article
35527895 a young woman sitting in a wheelchair at a train station

Salah satu tantangan besar dari penyelenggara layanan transportasi publik bukan hanya kendaraan atau stasiun maupun terminal yang mewah, tetapi bagaimana servis bisa menyentuh semua orang, khususnya kaum disabilitas.

Paling tidak, inilah yang muncul dalam diskusi publik  Weekly Forum bertajuk ”Transportasi Baik Transportasi Kita Semua” yang digelar di Jakarta, Selasa (6/6/2017). Menurut Titik Haryati dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), masih ada moda transportasi yang kurang ramah pada kaum difabel. Salah satunya, kereta api di Indonesia.

“Ini merupakan sesuatu yang urgen yang harus disediakan penyedia transportasi publik. Di Singapura, mereka (kaum disabilitas) bisa mandiri karena sistem sudah melindungi mereka, di sini masih kurang dan kalau ada kurang optimal,” ujar Titik.

Titik juga menyebut soal desain kereta api yang masih kurang ramah pada kaum disabilitas. Ia menambahkan, kaum lansia dan ibu hamil juga tetap menjadi prioritas. Layanan ini, sambung Titik, sebaiknya menyeluruh alias terjadi sejak kaum disabilitas ini memesan tiket, berjalan minutes menuju gerbong, hingga turun dari kereta.

Sementara itu, Prasetyo Boeditjahjono selaku Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mengatakan, sebenarnya sudah banyak perbaikan di sistem layanan kereta api di Indonesia, minimal sudah memenuhi persyaratan minimum untuk kaum disabilitas. Hal ini sudah dilakukan di banyak kereta dan stasiun. Prasetyo mengapresiasi diskusi-diskusi yang bisa menjadi ruang publik untuk menyampaikan aspirasinya dan menjadi bahan perbaikan dalam layanan.

“Saya senang terus ada masukan demi perbaikan layanan. Yang jelas, layanan pada mereka yang berkebutuhan khusus ini juga memiliki landasan hukumnya sehingga mau tidak mau kami harus menyediakan itu semua untuk melayani semua orang,” katanya.

Related

award
SPSAwArDS