Traveling Experience Jadi Cara Baru Promosi Pariwisata

marketeers article

Komitmen Indonesia terhadap pariwisata berkelanjutan terus diperkuat. Tidak hanya berbicara tentang bagaimana  menurunkan emisi, tapi juga menawarkan pariwisata yang ramah lingkungan dan berdampak terhadap perekonomian lokal dan dunia.

Sudah bukan rahasia lagi jika Indonesia memiliki potensi pariwisata yang menjanjikan. Terutama dari segi pariwisata alam, Indonesia memiliki potensi pariwisata yang tidak ada putusnya dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

Meskipun begitu, Indonesia terlihat masih belum mampu menyaingi negara-negara di Asia Tenggara lainnya, terutama dari segi promosi. Dino Patti Djalal, Chief Strategic Advisor Kemenparekraf mengatakan bahwa kekuatan promosi pariwisata Indonesia masih tergolong lemah.

“Promosi kita tidak sekuat Vietnam, Malaysia, Thailand yang sangat masif memanfaatkan berbagai media mulai dari billboard, televisi, hingga media sosial. Mereka bahkan menggaungkan nilai-nilai pariwisatanya dengan berani dan selalu men-deliver pesan promosi pariwisata yang berbekas pada audiensnya,” kata Dino dalam gelaran The 6th Strategic Discussion: Redefining Sustainable Tourism Roadmap, Selasa (09/01/2021)

Promosi pariwisata Indonesia memang masih tersandung anggaran. Di samping itu, Dino menegaskan bahwa kini Kemenparekraf sedang berusaha menyelesaikan masalah tersebut sambil mencoba meneliti kondisi pasar pariwisata global untuk menciptakan promosi pariwisata yang efektif. Promosi pariwisata memang tidak bisa dipukul rata secara global. Setiap negara memiliki kondisi dan perilaku pasar berbeda. Inilah yang harus dilakukan Indonesia, yaitu memecah fokus promosi market by market.

“Seperti di Taiwan, pasar pariwisata di sana sangat bergantung pada tawaran-tawaran agen pariwisata. Indonesia bisa saja memaksimalkan potensi agen pariwisata di sana yang ingin menarik lebih banyak turis asal Taiwan ke Indonesia. Perilaku ini tentu berbeda dengan turis dari negara lain,” tambahnya.

Lebih lanjut, di tengah persaingan promosi pariwisata yang sangat ketat, Indonesia harus lebih pandai mengelola promosinya. Dino mengatakan, traveling experience merupakan kunci.  Menurutnya, saat Indonesia tidak bisa merebut audiens iklan dari kanal-kanal konvensional, maka seranglah dari kanal digital. Traveling experience melalui konten video promosi dapat menjadi solusi.

Bagaimana caranya? Traveling experience merupakan cara untuk mengajak calon turis seakan merasakan langsung suasana destinasi pariwisata melalui video yang menyentuh hati. Fokuskan pengambilan gambar ke titik-titik paling indah dengan cara pengambilan gambar yang apik, sehingga calon turis seakan merasakan langsung suasana destinasi pariwisata yang luar biasa.

Strategi ini diperkirakan akan menjadi sangat efektif untuk memperluas promosi. Tidak hanya memanfaatkan media sosial, video traveling experience juga bisa lebih mudah disebarkan secara masif dengan mendorong para diaspora di kawasan target pasar untuk membagikan dengan kerabat mereka melalui media sosial ataupun aplikasi mengobrol sehari-hari.

“Seperti yang dikatakan oleh Pak Menteri Parekraf Sandiaga Uno, hadirkan efek the taste, the sound, the feeling yang dapat menyentuk hati turis. Buatlah turis yang belum datang maupun sudah datang mengingat kenangan baik mengenai destinasi wisata di Indonesia yang menarik mereka untuk datang dan kembali lagi,” tutup Dino.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS