Tren Media Sosial Bukan Lagi Soal Followers

marketeers article

Perkembangan konten digital di Indonesia kian pesat seiring dengan integrasi para pelaku media di ranah media sosial. Kompas, salah satu media yang belakangan aktif memproduksi konten digital memprediksi, tren ini akan terus berkembang terutama dalam bentuk video. Bukan lagi soal angka followers, Kompas menilai engagement dan interaction akan menjadi tren ke depan.

Perkembangan konten digital di Indonesia menurut Social Media Superintendent of Kompas.com Agus Nia, akan didominasi dengan konten video. “Bentuk video sangat diminati belakangan ini. Penelitian kami menunjukkan, penonton 80 kali lebih banyak menghabiskan waktu untuk melihat video. Semua content producer empat kali lebih banyak memproduksi video dibandingkan konten teks,” terang Nia di kelas Marketeers Model Brand Ambassador di Jakarta, Kamis (02/11/2017).

Lebih lanjut Nia menerangkan akan terjadi perubahan tren di media sosial. Bukan lagi soal jumlah followers terbanyak yang menjadi target para pemain ranah ini, melainkan tingkat engagement dan interaksi dengan pengikut mereka. Nia menambahkan, kunci bertahan di situasi ke depan terletak pada konsistensi.

“Lagi-lagi bukan soal jumlah followers. Bagi kreator yang baru memulai terjun di ranah ini tidak perlu takut untuk bersaing. Dengan konsistensi, audiens akan melihat bahwa Anda memang ada di ranah tersebut. Hasilnya tidak akan terlihat secara langsung, mungkin memakan waktu satu bulan atau bahkan setahun. Tapi, minimal orang mengenal Anda memang berada di bidang tersebut,” ungkap Nia.

Konsistensi sambung Nia harus dilengkapi dengan karakteristik dari konten yang dibuat. Ia mencontohkan, Kompas.com dalam membuat konten video selalu didominasi dengan unsur warna oranye dan logo dari media itu sendiri. Bagi Nia, ini penting agar konten tersebut dengan mudah dikenal audiens.

Yang tak kalah penting, untuk dapat berkompetisi, isi konten menjadi penting. “Nyawa konten adalah berita atau cerita itu sendiri. Cerita harus penting atau minimal menarik. Selanjutnya, pengemasan yang bagus dan kreatif akan menjadi daya tarik dari konten itu,” terang Nia.

Google Analytic adalah salah satu source utama kompas.com dalam membuat sebuah konten digital. Menurut Nia, tantangan terbesar dalam ranah ini terletak pada kecepatan tren. Para kreator harus aktif melihat berita apa yang sedang tren saat itu.

“Mereka bisa mengacu pada kebaruan, keunikan, sesuatu yang bombastis, atau kejadian by moment dalam membuat konten,” tutur Nia.

Terakhir, dalam bidang pemasaran konten, kreator dapat berkolaborasi dengan pemain lain. “Melalui kolaborasi akan tercipta simbiosis mutualisme antara kedua belah pihak. Mereka dapat saling memperkenalkan diri ke followers dari partner kolaborasi mereka. Pada akhirnya, ini akan meningkatkan awareness dan menggerakkan followers yang lain untuk turut menjadi pengikut kreator tersebut,” tutup Nia.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS