Triputra dan Strategi Optimalisasi SDM lewat Hospitality

marketeers article
Ilustrasi Upitra. (FOTO: PT Triputra Edukasi Nusantara)

Triputra Group hadir sebagai sebuah konglomerasi bisnis yang ingin terus memberikan peran positif bagi Tanah Air. Salah satunya melalui kontribusi di bidang pendidikan yang diamanatkan kepada PT Triputra Edukasi Nusantara (TEN).

Lewat anak usaha yang fokus dalam layanan pendidikan tinggi tersebut, Triputra Group ingin memiliki andil dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan penyerapan tenaga kerja hingga pada level global.

Yohanes Tan, CEO PT Triputra Edukasi Nusantara mengatakan, untuk bisa memberikan andil secara optimal, perusahaan menetapkan untuk menjadikan potensi utama SDM Indonesia sebagai landasan.

“Masyarakat Indonesia memiliki kekuatan dalam aspek hospitality atau keramahan. Tidak semua negara memiliki potensi ini sehingga hospitality perlu dijadikan salah satu kekuatan utama yang bisa menjadi nilai tambah bagi SDM Indonesia,” kata Yohanes Tan kepada Marketeers beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Rumah Imam Bonjol, Function House dari Annapola Hospitality

Perusahaan menilai, potensi keramahan yang dimiliki oleh SDM Indonesia akan sangat banyak dibutuhkan dalam industri rumah sakit.

Mengingat, dalam suatu rumah sakit, keramahan seorang perawat tentu menjadi salah satu hal yang sangat dibutuhkan demi bisa memberikan layanan terbaik bagi pasien.

Hal itulah yang kemudian mendorong PT Triputra Edukasi Nusantara memiliki tujuan jangka panjang dalam menghadirkan tenaga pewawat yang ramah dan berkualitas lewat layanan pendidikan keperawatan. Harapanya, aksi ini bisa melahirkan SDM unggul yang juga bisa memenuhi kebutuhan perawat di berbagai negara.

“Untuk bisa mewujudkan harapan itu, kami pun melakukan alih kelola sebuah sekolah tinggi di Solo, Jawa Tengah” ujar Yohanes Tan.

Alih kelola itu sendiri dilakukan lewat Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) ST Pignatelli dan Akademi Bahasa Asing (ABA) ST Pignatelli. Lewat alih kelola, maka sekolah tinggi tersebut berganti nama menjadi Universitas Pignatelli Triputra atau Upitra.

Melalui alih kelola tersebut, maka PT Triputra Edukasi Nusantara bisa mewujudkan visi misinya dengan mengoptimalkan nama besar dan beragam infrastruktur yang telah dimiliki oleh sekolah tinggi yang didirikan oleh Yayasan Santo Yosef Maria Pignatelli Surakarta.

triputra

Saat ini, Upitra hadir dalam tiga fakultas yakni Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Sains dan Teknologi serta Fakultas Vokasi. Selanjutnya, pendidikan keperawatan akan mulai pada tahun 2025.

“Upitra hadir sebagai universitas yang berkulitas tapi tetap hadir dalam biaya pendidikan yang terjangkau. Keunggulan ini pun berhasil mendongkrak jumlah mahasiswa dari awalnya sekitar 200 orang, kini telah meningkat menjadi 600,” ucapnya.

Selanjutnya, seiring dengan penambahan jumlah kapasitas yang dilakukan secara bertahap, Upitra ditargetkan akan mampu mengakomodasi mahasiswa sebanyak 1.200 orang pada tahun depan.

BACA JUGA: Peran AI dalam Universitas di Era Generasi yang Makin Techy

Salah satu hal yang membuat universitas ini mengalami peningkatan peminat adalah karena kini kampus tersebut sudah bukan kampus Katolik. Kini, kampus tersebut dikemas sebagai universitas yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

“Upitra kini dikenal sebagai kampus sekuler. Bahkan, 50 % mahasiswa kami merupakan mahasiswa muslim,” kata dia.

Kesuksesan Upitra ini pun membuatnya bermimpi untuk bisa menghadirkan jaringan pendidikan ini di berbagai kota lain. Artinya, dalam jangka panjang, Upitra akan hadir sebagai layanan pendidikan dengan jaringan yang tersebar di berbagai kota lain namun memiliki standar kualitas dan layanan yang seragam.

Menurutnya, rencana itu dibangun demi bisa memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi masyarakat Indonesia di manapun untuk dapat menikmati pendidikan yang berkualitas dalam harga yang terjangkau.

Related

award
SPSAwArDS