UKM Harus Tingkatkan Leadership Hadapi Krisis

marketeers article
Businessman jumping over series of hurdles with text Challenge on them. Vector cartoon illustration for concept on overcoming challenges.

Hampir 40.000 UKM mengalami dampak karena pandemi. Angka tersebut bahkan diperkirakan terus meningkat sampai saat ini. Para pelaku UKM mengalami penurunan penjualan, kesulitan keuangan, dan kesulitan distribusi produk yang mereka hasilkan. Hal ini kemudian berisiko bagi ekonomi negara.

UKM di Indonesia memegang peranan penting dalam ekonomi negara. Bahkan, sejak tahun 1998, UKM menjadi salah satu penopang perekonomian karena memiliki kontribusi besar dalam Gross Domestic Product (GDP).

“Berdasarkan riset yang kami lakukan, dapat dilihat dari segi pemasaran, ada penurunan permintaan yang luar biasa. Kemudian, para pelaku UKM ini menghadapi kesulitan penjualan secara daring. Meskipun digitalisasi penjualan untuk UKM sudah digalakkan sejak dulu. Namun, respons yang terlalu lambat kemudian menjadi permasalahan,” ujar President International Council for Small Business (ICSB) Jacky Mussry pada acara Webinar Perempuan Bertahan di Tengah Pandemi COVID-19, Kamis (04/06/2020).

Selain dari sisi pemasaran, Jacky juga memaparkan menurunnya motivasi kerja dari SDM juga menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi pelaku UKM. Dampaknya terlihat dari penurunan produktivitas.

Hal lainnya adalah operasional. Banyak pengusaha kemudian kesulitan menjalankan produksi karena harga bahan baku naik dan sulit didapatkan. Semua permasalahan itu kemudian bermuara pada masalah cash flow.

Terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, penting bagi para pelaku UKM untuk memahami bahwa perlu ada peningkatan dari sisi leadership. Dua aspek yang diyakini mampu menjadi pendorong kualitas UKM adalah profesionalisme dan entrepreneurship. Jika keduanya dapat ditingkatkan, maka kinerja UKM pun diyakini mampu berkembang dengan baik meski di tengah kondisi sulit.

Editor: Ramadhan Triwijanarko

Related

award
SPSAwArDS