Upaya Impor Ban Masih Krusial bagi Industri dan Pertumbuhan Ekonomi

marketeers article
Ilustrasi impor ban bagi sektor industri. (FOTO: GIMPABI)

Gabungan Importir dan Pengusaha Ban Indonesia (GIMPABI) menekankan pentingnya upaya impor ban bagi kegiatan beragam sektor industri di Tanah Air. Komponen tersebut dibutuhkan dalam operasional kendaraan maupun peralatan penunjang untuk industri pertambangan, perkebunan, logistik, hingga transportasi. Secara tidak langsung, kegiatan impor ban dapat menunjang pertumbuhan ekonomi Indonesia saat ini.

Langkah melakukan impor ban untuk memenuhi kebutuhan bagi sektor industri harus dilakukan, mengingat adanya keterbatasan kapasitas dan kapabilitas produksi. Terlebih dengan adanya permintaan akan ban kendaraan yang belum dapat diproduksi sepenuhnya oleh fasilitas pabrik di Indonesia. Meskipun begitu, sampai saat ini tidak sepenuhnya pasar ban Indonesia didominasi oleh produk impor.

“Kesenjangan antara kebutuhan dan permintaan apabila tidak ditangani dengan tepat dapat meningkatkan biaya logistik (para pelaku industri). Akhirnya akan ada kontribusi pada kenaikan harga atau inflasi berbagai jenis produk maupun jasa,” kata Ary Tjahyono, Ketua GIMPABI, dalam keterangan tertulis yang diterima oleh Marketeers pada Selasa (12/7/2022).

Ary menyebut ban impor bagi sektor industri dilakukan pada segmen produk berbeda yang memiliki pasar tersendiri di Indonesia. Dengan demikian, tidak memberi ancaman berarti bagi pelaku usaha maupun produsen ban kendaraan di dalam negeri. Khusus untuk produksi ban lokal, mayoritas produknya mengisi ceruk pasar untuk mobil penumpang maupun sepeda motor.

Indonesia merupakan negara net-eksportir untuk ban bagi kendaraan roda empat dan dua, berdasarkan data keluaran Badan Pusat Statistik (BPS). Data itu menyebut selama tahun 202i, ekspor ban dari Indonesia mencapai lebih dari US$ 1,5 miliar secara nilai. Angka tersebut berselisih jauh dibandingkan catatan nilai impor ban ke Tanah Air dalam periode serupa yang hanya menyentuh US$ 123,6 juta.

Upaya impor ban bagi sektor industri di Indonesia, juga tidak memengaruhi adanya investasi dan pengembangan industri sektor tersebut. Termasuk adanya penanaman modal baru untuk pengembangan berbagai industri pendukung, seperti produksi karet alam maupun bahan baku kimia. Hal tersebut bisa mendorong peningkatan kinerja maupun kapasitas produksi ban dari pabrikan lokal, sehingga berkontribusi mendorong perekonomian nasional dalam jangka waktu panjang.

Editor: Ranto Rajagukguk

Related

award
SPSAwArDS