Upaya LPDP Menyapa Indonesia

marketeers article

Saat ini, gerakan pemberdayaan masyarakat mulai menjamur di berbagai daerah. Ada yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, anak-anak, hingga peberdayaan kaum disabilitas. Dengan semangat berbagi ini, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan RI pun turut membuat sebuah program pemberdayaan masyarakat bertajuk Menyapa Indonesia. Targetnya adalah sejumlah daerah yang dianggap masuk dalam kawasan tertinggal.

Program ini melibatkan para calon penerima Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI) angkatan Persiapan Keberangkatan (PK) 35 hingga 37 sebagai sukarelawan.  Untuk tahap awal, Menyapa Indonesia akan melakukan sejumlah kegiatan di Provinsi Banten. Salah satunya, di desa Cikumbueun, Kecamatan Mandalawangi, Kabupaten Pandeglang.

Desa Cikumbueun dipilih karena perekonomian masyarakatnya terbilang lemah. Mayoritas warganya bekerja sebagai petani dengan pendapatan yang cukup jauh di bawah Upah Minimum Kota /Kabupaten (UMK) Pandeglang yang sebesar Rp 1.737.000. Kondisi demikian membuat mereka sulit mengakses kesejahteraan. Bahkan, sebagian besar warga hanya mampu menyekolahkan anak-anaknya hingga jenjang Sekolah Dasar.

Untuk itu, Menyapa Indonesia akan menyelenggarakan beberapa kegiatan yang membantu masyarakat mencapai kesejahteraan. Beberapa kegiatan yang akan digelar adalah perbaikan infrastruktur jalan sepanjang kurang lebih 3 km hingga pelatihan pengolahan produk kulit melinjo untuk para perempuan dan ibu rumah tangga.

“Untuk perbaikan jalan, akan kami mulai pada akhir Juli 2015. Dan, kami manargetkan perbaikan bisa tuntas dalam jangka waktu satu tahun. Nantinya, program-program seperti ini juga akan menyentuh daerah-daerah lain di Indonesia yang masih tertinggal,” ujar Ketua Panitia Bidang Teknis Menyapa Indonesia Nur Khairusy Syakirin

LPDP menilai, pelatihan pengolahan kulit melinjo akan sangat membantu masyarakat. Mengingat potensi tanaman melinjo di Desa Cikumbueun yang cukup banyak. Diharapkan, produk melinjo ini bisa berpotensi mengangkat perekonomian masyarakat setempat apabila dikelola secara tepat. Rangkaian pelatihan ini tidak hanya akan berhenti pada cara mengolah kulit melinjo menjadi produk dengan nilai lebih, tetapi juga termasuk pelatihan pemasaran produk. Pelatihan ini sudah dimulai pada Sabtu lalu (11/7/2015).

“Dengan semua upaya ini kami berharap perekonomian masyarakat yang tersentuh program ini bisa mengalami peningkatan. Melalui Menyapa Indonesia, kami ingin menunjukkan masih ada orang- orang atau para pemimpin muda Indonesia yang peduli terhadap orang-orang yang terpinggirkan,” ujar Hendra Etri Gunawan, salah satu konseptor Menyapa Indonesia.

Related

award
SPSAwArDS