Usia 51 Tahun Baru Punya Rumah, Mengapa?

marketeers article

Rumah menjadi kebutuhan primer semua warga. Namun, di Indonesia, angka kebutuhan rumah atau backlog menurut BPS pada tahun 2014 sebesar 13,5 juta keluarga. Dari angka itu, ada 5,9 juta jiwa yang masih menghuni rumah dengan cara mengontrak. Sisanya, belum memiliki rumah sama sekali.

Melihat gap yang besar itu, tak heran pencarian rumah selalu diburu masyarakat. Apalagi, sejak pemerintah Joko Widodo menggulirkan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), banyak orang yang belum punya rumah, mulai memiliki rumah. 

Pasalnya, berdasarkan survei yang dilakukan laman pencarian properti online Rumah123.com bertajuk Property Sentiment Report H1 2016, sebanyak 17% responden berusia 51 tahun ke atas mengaku baru memiliki rumah untuk pertama kalinya. 

“Ini sudah tahun kedua pemerintah memberlakukan FLPP. Saya pun melihat data sekunder dari pihak lain, dan hasilnya sangat masuk akal, bahwa tingkat pembelian rumah terjadi oleh mereka yang berusia 51 tahun ke atas,” ujar Country General Manager Rumah123.com Ignatius Untung di Jakarta, Selasa, (5/4/2016)

Untung menilai, fasilitas FLPP membantu masyarakat berpenghasilan rendah untuk menyicil rumah. Temuan tersebut, sambung Untung, memperkuat dugaan bahwa masyarakat kelas bawah menunggu sekian lama agar bisa memiliki tempat tinggal pribadi

Properti Seken dan Tanah

Di sisi lain, riset yang dilakukan kepada 2.200 responden itu juga menemukan bahwa konsumen kini mulai melirik properti seken (14%), meskipun properti baru masih menjadi primadona (34%).

“Yang unik, banyak konsumen yang tak masalah mau baru atau seken. Yang memilih keduanya mencapai 44% dari total responden,” ungkapnya.

Lebih lanjut, survei tersebut juga menyebut bahwa konsumen mulai menaruh perhatian untuk membeli tanah (26%). Meskipun rumah tapak masih paling banyak diminati konsumen (64). Sisanya adalah apartemen (9%) dan komersial (6%).

“Konsumen Indonesia masih menganggap belum beli rumah kalau tidak injak tanah. Namun, keinginan membeli tanah meningkat karena mereka melihat membeli rumah sudah mahal. Mereka berniat untuk membangun rumah sendiri,” kata Untung.

Editor: Sigit Kurniawan

Related

award
SPSAwArDS