Usung Diferensiasi, Cara Men’s Republic Pikat Konsumen

marketeers article

Merek fesyen laki-laki Men’s Republic semakin dikenal di kalangan masyarakat. Yasa singgih merupakan sosok di balik berdirinya Men’s Republic ini. Yasa yang memulai bisnisnya sejak usia 15 tahun ini mengaku dirinya kepepet masuk ke dunia bisnis.  Namun, Yasa membuktikan ia mampu bertahan hingga saat ini. Meski dalam perjalanan bisnisnya, ia sempat mengalami kegagalan demi kegagalan. Dari kegagalan itulah Yasa belajar. 

Kini, bisa dibilang Yasa berhasil membawa nama Men's Republic semakin besar. Ia mampu menarik banyak laki-laki untuk menggunakan produknya. Men’s Republic menyasar laki-laki berusia 17-25 tahun sebagai target market-nya. Selain itu, pasar yang ia garap adalah kelas menengah bawah. Produk Men’s Republic bisa didapatkan dengan harga mulai dari Rp 195.000- Rp 500.000.  Yasa mengklaim, harga yang ia tetapkan jauh lebih terjangkau dibanding merek lokal lainnya.

“Harga produk yang ditawarkan merek lokal gila-gila. Harganya bisa sekitar Rp 1,5 juta. Melihat hal ini, saya berpikir bagaimana saya masuk ke pasar dengan konsep lokal yang terjangkau. Maka, Men's Republic hadir dengan harga paling mahal Rp 500.000,” kata Yasa dalam acara MarkPlus for Economy& Business di Philip Kotler, Main Campus MarkPlus, Inc.  Jakarta, Jumat (28/8/2015).

Dalam memasarkan produknya ke konsumen, Yasa melakukan pendekatan dengan hadir di berbagai bazar. Ia mengikuti bazar secara rutin. Selain memasarkan produknya saat bazar, Men’s Republic memanfaatkan media sosial untuk semakin dekat dengan para konsumennya. Tidak ingin seperti merek lain yang menggunakan media sosial hanya sebagai tempat berjualan dengan hanya mem-posting produk, Men’s Republic mengusung konsep yang berbeda sebagai diferensiasi.

“Tidak hanya menampilkan produk,kami sisipkan berbagai quotes menarik. Misalnya di Instagram, dengan quotes yang kami ciptakan, banyak yang memberi love. Quotes lebih banyak diberi love dibanding foto produk. Dengan sendirinya mereka akan terlibat pada percakapan di media sosial. Ini yang menjadikan kami booming. Biasanya merek lain tidak melakukan ini,” kata Yasa.

Dengan konsep ini, sambung Yasa, follower Men’s Republic di media sosial semakin meningkat. Untuk menarik follower, ia menampilkan kesan excellent dan gentleman pada produknya. “Semua produk Men’s Republic tidak ada yang berwana ngejreng, tapi warna-warna gelap.  Warnanya laki-laki. Lalu, untuk quotes, kami memberikan edukasi kepada laki-laki bagaimana menjadi seorang yang gentleman,” pungkas Yasa.

Related

award
SPSAwArDS